“Sekarang wajib bawa KTP sama kupon antrean jika beli di agen sini mas, katanya biar merata. Jadi satu KTP hanya dapat satu tabung,” ujar Wati.
Yang lebih memprihatinkan lagi, sambung Wati untuk makan sehari-hari saja dirinya sudah dua hari ini terpaksa beli nasi, lauk dan sayur matang ke warung, karena mau masak tak ada gas di rumah.
Terpisah Adi Santoso (26) salah satu pedagang sembako yang menyediakan gas LPG 3 kilogram mengaku sudah dua pekan pengiriman dari Pertamina selalu telat. Jika ada, belum 30 menit sudah habis dibeli warga.
“Kosong mas sudah dua minggu ini, kemarin itu datang tapi belum ada setengah jam sudah habis,” terang Adi.
Selain kiriman telat, Adi juga mengaku harganya juga naik, dari biasanya 20 ribu rupiah per tabung, sekarang 22 ribu rupiah per tabungnya. Itupun hanya melayani warga sekitar dengan membawa bukti KTP dan KK.
“Harganya naik mas, kemarin sebelum langka ini 20 ribu, sekarang naik dua ribu rupiah per tabung. Ini pun hanya melayani tetangga sekitar mas, jadi bawa KTP. Satu KK dapat jatah satu tabung,” katanya.
Kondisi langkanya LPG 3 kilogram ini membuat keresahan warga di Magetan. Mereka rela membeli LPG dengan harga mahal asalkan ada barang. Namun demikian warga berharap pemerintah segera turun tangan mengatasi kelangkaan gas LPG yang saat ini sudah menjadi kebutuhan pokok rumah tangga. (men/hen)
Load more