Gresik, tvOnenews.com - Sungguh di luar dugaan, angka kasus HIV/AIDS di Kabupaten Gresik cenderung mengalami peningkatan cukup signifikan. Diketahui pada 2021 lalu saja, angka Orang Dalam HIV/AIDS (ODHA) berjumlah sebanyak 65 kasus. Jumlah tersebut meningkat sekitar 3 kali lipat di tahun 2022, menjadi 179 kasus.
"Oleh karena itu, ini menjadi perhatian kita semua. Meskipun peningkatannya tidak sebanyak nasional yang mencapai sekitar 5.100 kasus per 6 Mei 2023 kemarin, tapi kita tidak bisa lengah dan berdiam diri saja," ujar Wakil Bupati Gresik, Aminatun Habibah, Rabu (26/7).
Bu Min panggilan akrab Wabup Gresik itu juga mengatakan, problematik HIV/AIDS bukan hanya sebatas bidang kesehatan saja, tetapi bisa mempunyai dampak di bidang politik, ekonomi, sosial, etnis, agama dan hukum. Bahkan berimplikasi secara nyata, cepat atau lambat dapat menyentuh semua aspek kehidupan di masyarakat.
Oleh karenanya, Bu Min berharap agar setelah pelatihan kali ini, dapat menjadi bibit dalam bersikap kepada ODHA. Misalnya seperti mengambilkan obat, mengantarkan ODHA ke tenaga kesehatan, memberikan penguatan mental, tidak mendiskriminasi ODHA, melatih keterampilan/life skill kepada ODHA, mengedukasi masyarakat dan meluruskan persepsi yang salah tentang ODHA, serta ikut mendorong masyarakat ibu hamil untuk screening tes HIV/AIDS dan lainnya.
"Saya harapkan, agenda hari ini dapat memberikan pengetahuan, bagaimana ibu-ibu ini bisa memberikan arahan kepada warga di sekitarnya dalam mencegah HIV/AIDS dan bersikap kepada ODHA. Terlebih dapat mengeliminir orang-orang dengan keinginan seksual menyimpang, menjadi ke arah yang benar," tutur Wabup saat membuka pelatihan bersama seluruh organisasi perempuan Gresik.
Dikatakan Wabup Aminatun, jika upaya tersebut dilakukan untuk mewujudkan target Gresik three zero (zero infeksi baru, zero kematian terkait AIDS, serta zero stigma dan diskriminasi).
Load more