Surabaya, tvOnenews.com - Perempuan menjadi kelompok yang rentan menderita HIV (Human Immunodeficiency Virus)/AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). Kesenjangan gender dan faktor ekonomi menjadi pemicu rentannya perempuan terjangkit penyakit tersebut.
Namun ironisnya, sebagai kelompok rentan, perempuan ODHIV (orang dengan HIV) justru kerap mendapatkan stigma buruk, diskriminasi, hingga mengalami kesulitan akses perawatan kesehatan.
Menanggapi berbagai permasalahan pada perempuan ODHIV, Prof Dr Tintin Sukartini, SKp MKes mengusulkan sebuah program bertajuk Pemberdayaan Perempuan dengan HIV dalam Menurunkan Stigma serta Meningkatkan Kepatuhan konsumsi Antiretroviral (ARV). Usul tersebut ia sampaikan bertepatan dengan pengukuhannya sebagai Guru Besar Universitas Airlangga (Unair) ke-290.
Pentingnya Pemberdayaan
Dalam orasinya, Prof Tintin menyampaikan bahwa pemberdayaan pada perempuan ODHIV merupakan sebuah upaya membantu mereka dalam memenuhi kebutuhan hidup, baik dari segi kesehatan, psikologis, sosial, hingga spiritual.
Menurut Prof Tintin, ekonomi menjadi faktor utama dalam mendorong pemberdayaan pada perempuan ODHIV. Ia melihat, perempuan ODHIV seringkali mengalami kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan sebab banyaknya stigma negatif yang melekat pada mereka.
Upaya pemberdayaan penting dilakukan untuk mengembangkan potensi ekonomi pada perempuan ODHIV. Dengan demikian, kata Prof Tintin, perempuan ODHIV akan mampu meningkatkan produktivitas dalam mencukupi segala kebutuhan hidupnya.
Load more