"Banyak perempuan ODHIV yang kesulitan mendapatkan pekerjaan karena stigma-stigma pada diri mereka. Sehingga, upaya pemberdayaan dilakukan untuk mengembangkan potensi ekonomi serta meningkatkan produktivitas perempuan ODHIV dalam mencukupi kebutuhan hidupnya," ujar Guru Besar Fakultas Keperawatan Unair ini.
Program Pengobatan
Dalam kesempatan yang sama, Prof Tintin mengatakan bahwa sebenarnya pemerintah telah melakukan penanganan HIV/AIDS pada masyarakat. Penanganan itu dilakukan dengan pemberian terapi Antiretroviral (ARV) secara gratis sejak tahun 2004.
"Terapi Antiretroviral (ARV) ini merupakan pengobatan yang direkomendasikan untuk pasien dengan HIV dengan tujuan mengurangi viral load, mempertahankan dan memulihkan fungsi kekebalan tubuh, serta mencegah morbiditas," terangnya.
Kendati demikian, terapi ARV tidak serta merta dapat menyembuhkan infeksi HIV. ARV, tutur Prof Tintin, hanya dapat menekan replikasi virus dalam tubuh dan memungkinkan sistem kekebalan lebih menguat sehingga dapat mengembalikan kapasitasnya dalam melawan infeksi.
Efektivitas Pemberdayaan
Lebih lanjut, dosen Fakultas Keperawatan UNAIR itu mengungkap bahwa program pemberdayaan perempuan ODHIV telah terbukti dapat meningkatkan keberhasilan pengobatan pada perempuan ODHIV. Upaya pemberdayaan tersebut meliputi peningkatan pengetahuan, pemahaman, dan peran, baik secara individu maupun komunitas.
Load more