Isu Pembatasan Diduga Jadi Sebab Konsumsi Masyarakat Meningkat, Pertamina Pastikan Stok LPG Melon Aman

Gresik, tvOnenews.com - Untuk memastikan ketersediaan stok tabung elpiji tiga kilogram di pasaran aman, PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pangkalan LPG yang ada di wilayah Kabupaten Gresik. Hasilnya, tidak ditemukan adanya kelangkaan tabung elpiji tiga kilogram di wilayah Kabupaten Gresik, Sabtu(29/7).

Ivan Syuhada, pihak perwakilan PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus Area Manager Surabaya, saat menggelar sidak menyatakan, jika stok tabung LPG tiga kilogram di Kabupaten Gresik relatif aman, dan tidak ditemukan adanya kelangkaan.

“Kita imbau kalau mau cari elpiji tiga kilogram carinya di pangkalan yang ada papan hijaunya itu, aman tidak ada kelangkaan,” ujar Ivan, pada awak media.

Dikatakan Ivan, adanya isu pembatasan pengendalian dan pembelian dengan kartu tanda penduduk (KTP) membuat konsumsi masyarakat di sejumlah wilayah di Jawa Timur mengalami peningkatan.

Menurutnya, di daerah lain luar Gresik ada peningkatan konsumsi masyarakat, karena adanya kekhawatiran masyarakat tidak dapat lagi mendapatkan tabung elpiji tiga kilogram, karena harus menunjukkan KTP, padahal jika pembelian biasa saja di pangkalan, cukup tunjukkan KTP pasti diberikan.

“Kalau KTP ada isu pembatasan, pengendalian dan lain-lain itu tidak ada. Yang ada pembelian wajib menunjukkan KTP sistem di Pertamina,” tegas Ivan.

Sementara itu, saat meninjau salah satu pangkalan LPG Mirah Yuniah yang berada di jalan Akim Kayat, Gresik, tidak ditemukan adanya kelangkaan tabung elpiji tiga kilogram, di sana stok elpiji masih banyak dan aman. Bahkan dijual sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp16 ribu per tabungnya.

“Stok di pangkalan aman, pembeli harus membawa KTP untuk sistem pendataan saja di Pertamina. Tidak ada langka,” ujar Ach. Mighfar, pemilik pangkalan elpiji Mirah Yuniah.

Pemilik pangkalan ketika disinggung mengenai adanya lonjakan permintaan, pihaknya mengaku selama ini masih dalam kategori aman dan tidak ada peningkatan signifikan. (mhb/far)