Banyuwangi, tvOnenews.com – Rencana kenaikan tarif penyeberangan Jawa-Bali kembali memantik reaksi. Para pengusaha truk yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) meminta kenaikan tiket ini diundur. Alasannya, sosialisasi kebijakan itu terlalu singkat.
“Kami tidak mungkin menolak kebijakan penyesuaian tarif ini. Hanya saja, sosialisasinya cukup singkat. Kami berharap bisa diundur hingga dua minggu ke depan,” kata Slamet Barokah.
Para sopir berharap kenaikan tarif baru bisa diikuti dengan peningkatan pelayanan. Salah satunya, keadilan dalam proses pemuatan.
“Sering kali, jika banyak truk tronton, truk besar dan truk sedang itu ditinggal. Padahal, sudah antre,” keluhnya.
Tak hanya keadilan pemuatan kendaraan. Para sopir berharap kenaikan tarif diikuti pembenahan berbagai hal dalam pelayaran. Diantaranya, para sopir yang ketiduran sering kehabisan jatah makan. Lalu, ada oknum yang memperjual belikan kasur selama pelayaran. Bahkan, colokan listrik di kapal sering mati.
“Kami juga berharap, selama pelayaran, kamar istirahat sopir tidak dicampur dengan penumpang umum. Ini bagian dari pembenahan pelayanan,” kata Asosiasi Sopir Logistik Indonesia, Farid Hidayat.
Load more