Banyuwangi, tvOnenews.com - Kelangkaan elpiji tiga kilogram mulai “membunuh” para pedagang makanan di Kabupaten Banyuwangi. Mereka banyak yang tutup akibat kesulitan mendapatkan gas melon tersebut. Kondisi ini membuat para pelaku UMKM kesulitan menyambung hidup.
“Saya sudah empat hari libur jualan. Gasnya tidak ada. Ini masih pesan sama teman yang kerja di agen,” keluh Ali, salah satu penjual mie keliling di Kabat, Banyuwangi, Sabtu (29/7).
Raibnya gas tiga kilogram ini dirasakan paling parah. Sebab, hampir semua toko kehabisan stok. Meski ada operasi pasar, para pedagang tidak bisa berbuat banyak. Selain harus antre, jatah yang diberikan maksimal hanya satu tabung.
“Kalau membeli hanya boleh satu tabung. Ini hanya cukup untuk memasak. Kalau dipakai berjualan, jelas tidak mungkin,” keluh Yanto (38), penjual cilok di Genteng, Banyuwangi.
Para pelaku usaha mikro ini berharap segera ada solusi terkait kelangkaan gas elpiji. Sebab, mereka dipastikan tidak bisa bekerja jika elpiji tiga kilogram terus menghilang. Padahal, kebutuhan hidup harus tetap berjalan.
“Kalau tidak ada gas, bagaimana kami berjualan,” keluhnya lagi.
Load more