Lamongan,tvOnenews.com - Tiga korban tenggelam di Sungai Bengawan Solo, Kecamatan Babat, Lamongan, Minggu (30/7) siang, berhasil ditemukan oleh Tim SAR Gabungan dalam keadaan meninggal dunia.
"Benar, semua korban telah ditemukan," kata Muhammad Muslimin saat dikonfirmasi tvOnenews.com, Minggu (30/7).
Muslimin merinci, korban pertama yang ditemukan adalah atas nama Zidan (17) warga Tanggulrejo, Kelurahan/Kecamatan Babat yang ditemukan pada pukul 08:15 WIB. Beberapa saat kemudian adalah atas nama Ruli (17) warga Kecamatan Babat yang diketemukan pada pukul 09.15 WIB, dan terakhir adalah Marko (18) warga Kelurahan Banaran, Kecamatan Babat yang diketemukan pada pukul 09.45.
"Semua korban ditemukan tidak jauh dari lokasi atau titik dimana mereka tenggelam," ujarnya.
Pencarian hari kedua ini, terang Muslimin, tim SAR gabungan memulai melakukan pencarian pada pukul 07.30 WIB dengan melakukan penyisiran diperluas dengan jarak 11 kilometer dari TKM, dan melakukan manuver pada pukul 08.00 WIB. Semua korban, tambah Muslimin, sudah ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa.
"Semua korban sudah diketemukan, selanjutnya korban dibawa ke Rumah Sakit Karangkembang, Kecamatan Babat untuk dilakukan autopsi dan dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan," papar Muslimin.
Muslimin menyampaikan rasa terimakasihnya kepada semua tim gabungan yang terlibat dalam pencarian korban, diantaranya adalah Basarnas Surabaya, BPBD Lamongan, BPBD Bojonegoro, BPBD Tuban, Polairud Polres Lamongan, Shabara Polres Lamongan, BPBD Provinsi Jawa Timur, TNI dan pihak-pihak terkait lainnya.
"Terimakasih untuk semua potensi SAR yang sudah turut membantu dalam Operasi Pencarian Laka Air di Sungai Bengawan Solo Kelurahan Banaran Kecamatan Babat," imbuhnya.
Seperti diberitakan, tiga dari empat remaja di Lamongan tenggelam di Bengawan Solo saat menaiki perahu milik warga yang bersandar di bibir tanggul. Kejadian bermula pada Sabtu (29/7) pukul 00.30 WIB, keempat korban sedang bermain di tanggul tepi Sungai Bengawan Solo, RT 03 RW 01 Kelurahan Banaran, Kecamatan Babat. Saat itu ditegur oleh warga setempat, namun keempat korban tidak langsung pulang.
Keempat yang masih pelajar itu selanjutnya menumpangi perahu dan membawanya. Usai beberapa meter melaju dari bibir tanggul, perahu yang mereka tumpangi kemasukan air karena bocor. Seketika itu, tiga korban atas nama Marko (18), Zidan (17) dan Ruli (17) panik dan langsung melompat sedangkan korban Nano Zulianto (17) bertahan di perahu dan kemudian berenang dan berhasil menepi. (mmr/far)
Load more