Banyuwangi, tvOnenews.com - Turunnya status Gunung Ijen dari waspada ke level normal dipastikan berdampak pada aktivitas pendakian. Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) masih mengkaji aturan baru pasca turunnya status Ijen.
Meski statusnya normal, ternyata tidak serta merta membuat aturan pendakian kembali normal. Namun, disesuaikan dengan kondisi gunung.
“Kami masih menunggu surat edaran dari BBKSDA Jatim. Meski statusnya turun, kebijakan soal pendakian tidak serta merta langsung normal," kata Kabid Wilayah III BBKSDA Jember Purwantono, Kamis (3/8).
Pihaknya baru menerima laporan dari Badan Geologi terkait status Ijen sejak 1 Agustus kemarin. Setelah dinyatakan normal, BKSDA akan mengevaluasi aturan pendakian. Saat ini, aturan pendakian masih mengikuti SE No 54 tahun 2023 yang ditertibkan Januari lalu. Saat itu, masih berstatus waspada.
“Jadi, aturan itu masih berlaku, belum dicabut. Tentunya, nanti akan diganti SE yang baru,” jelasnya.
Aturan yang berlaku saat ini, pendakian Ijen baru dibuka pukul 04.00 WIB. Dampaknya, wisatawan tak bisa menikmati keindahan blue fire atau api biru. Kondisi memicu berkurangnya tingkat kunjungan wisatawan.
Sebab, banyak yang mengeluh kesiangan mencapai puncak Ijen. Nantinya dengan turunnya status Ijen, jadwal pendakian berpotensi kembali normal seperti awal.
“Untuk kepastiannya, kami masih menunggu surat edaran dari BBKSDA Jatim,” tegas Purwantono.
Sebelumnya, Gunung Ijen Banyuwangi statusnya dinyatakan turun ke level normal. Penurunan status gunung setinggi 2.769 Mdpl ini setelah aktivitas kegempaan mulai menurun. Gempa vulkanik yang sempat naik berangsur fluktuatif.
“Status Gunung Ijen sekarang normal mulai 1 Agustus. Ini berdasarkan pengamatan aktivitas gunung yang cenderung turun, terutama gempa vulkanik dangkal,” kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Ijen Banyuwangi, Suparjan.
Gunung Ijen dinyatakan status waspada sejak Desember 2022. Kala itu, Badan Geologi mencatat peningkatan aktivitas kegempaan. Setelah dilakukan pengamatan mulai Januari hingga Juli 2023, ditemukan kecenderungan penurunan tekanan pada kedalaman dangkal.
Hal ini dipicu aktivitas hydrothermal Gunung Ijen. Lalu, suhu danau kawah Ijen juga menurun. Dari hasil pengukuran pada 30 Juni, suhu air kawah menurun dibandingkan Desember 2022. (hoa/gol)
Load more