Gresik, tvOnenews.com - Pascaviral video protes seorang ibu lantaran anaknya gagal sebanyak 13 kali saat ujian praktik SIM, Satlantas Polres Gresik memberikan imbauan pada para pemohon SIM agar memanfaatkan program Coaching Clinic di Satpas Satlantas Polres Gresik, untuk latihan kembali setelah gagal saat mengikuti ujian cara berkendara yang benar dalam ujian praktik.
Perwira pertama Polri itu menambahkan, bagi pemohon SIM yang tidak lulus ujian praktik SIM, Satpas Satlantas Polres Gresik memiliki coaching clinic yang dapat digunakan untuk latihan dengan bantuan petugas. Program itu gratis tidak dipungut biaya.
“Program itu untuk pemohon SIM yang gagal dalam ujian praktik. Pelayanannya dibuka mulai pukul 14.00 WIB hingga 17.00 WIB. Beberapa pemohon SIM yang gagal dalam ujian praktik kendaraan roda dua maupun empat banyak yang berhasil usai menjalani coaching clinic,” lanjut Agung.
Program ini, lanjut Agung, telah banyak diikuti oleh pemohon sehingga banyak yang berhasil saat mengikuti ujian praktik SIM.
Mengenai video viral ibu yang marah-marah. Dijelaskan AKP Agung Fitriansyah pihaknya tetap memberi kesempatan mengikuti ujian praktik. Setelah melalui proses dan prosedur yang berlaku, yang bersangkutan akhirnya mendapatkan SIM usai diuji beberapa kali.
“Prinsipnya kami tetap menawarkan kepada pemohon SIM bagi yang gagal ujian baik itu kendaraan roda dua maupun empat dan jangan melalui calo,” pungkasnya.
Seperti dikabarkan sebelumnya, sebuah video seorang ibu di Gresik, tiba-tiba marah dan mengamuk lantaran anaknya sudah sebanyak 13 kali ikut ujian SIM (Surat Izin Mengemudi) namun tidak pernah lulus. Video itupun viral di media sosial. Belum diketahui, identitas wanita dalam video itu. Namun sesuai penuturannya, dia bernama Marita dan tinggal di Kabupaten Gresik.
Nampak dalam tayangan video berdurasi empat menitan tersebut, terlihat seorang ibu dengan memakai kerudung warna hijau, mengeluhkan sulitnya untuk mendapatkan SIM di Satlantas Polres Gresik.
“13 kali tidak lulus, saya tidak mau anak saya jadi pemain sirkus setelah lulus uji SIM,” ujarnya dalam video yang di kutip tvOnenews.com, Rabu (2/8/2023).
Ibu itu juga menuturkan, jika sulitnya mengikuti ujian SIM di Satlantas Gresik, bertolak belakang dengan imbauan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Karena nyatanya, praktik ujian SIM di lapangan ternyata juga masih sulit.
“Setelah saya tanyakan kepada petugas, mereka mengatakan kalau pernyataan Kapolri sifatnya hanya imbauan, belum ada landasan hukum yang jelas,” tuturnya.
Ibu yang mengaku bernama Marita itu juga mendukung rencana pembuatan SIM seumur hidup. Hal ini supaya masyarakat tidak dipermainkan aturan seperti ini.
“Kalau mau institusi berubah, tidak ada praktik di bawah meja, bapak ya harus merubah aturan mainnya,” pungkasnya. (mhb/far)
Load more