Banyuwangi, tvOnenews.com – Normalnya status Gunung Ijen disambut gembira pramuwisata di Banyuwangi. Mereka berharap pendakian blue fire bisa segera dibuka lagi. Sebab, fenomena api biru ini paling diburu wisatawan. Bahkan, sejak ditutupnya pendakian blue fire, kunjungan wisatawan ikut merosot. Terutama, wisatawan asing.
“Kalau Ijen statusnya sudah normal. Kami berharap, jalur pendakian melihat blue fire segera dibuka lagi. Ini yang menjadi daya pikat wisatawan,” kata Nurul Agustin, salah satu guide ke Ijen, Jumat (4/8) siang.
Sejak pendakian blue fire ditutup, banyak wisatawan yang kecewa. Padahal, daya tarik yang memikat wisatawan ke Ijen adalah api biru. Banyak wisatawan asing yang berburu fenomena langka itu.
“Sejak pendakian blue fire ditutup, banyak wisatawan yang tanya. Banyak yang kecewa,” keluhnya.
Padahal, memasuki Juni-Juli kemarin adalah puncak kunjungan wisatawan asing ke Ijen. Akibat penutupan blue fire, kunjungan wisatawan asing anjlok hingga 70 persen.
“Kami berharap, pendakian blue fire bisa kembali normal. Ini sekaligus promosi Geopark Ijen yang dikenal dengan blue fire,” tutupnya.
Selama ini, wisatawan ke Ijen paling banyak berburu blue fire. Selain itu, wisatawan menikmati sunrise yang eksotis.
“Kalau pendakian ke kawah Ijen bisa kembali normal, ini akan meningkatkan minat wisatawan. Sebab, bisa menikmati blue fire atau sunrise cukup lama,” kata Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia Banyuwangi, Andika Rahmat.
Sebelumnya, Gunung Ijen Banyuwangi statusnya dinyatakan turun ke level normal. Penurunan status gunung setinggi 2.769 mdpl ini setelah aktivitas kegempaan mulai menurun. Gempa vulkanik yang sempat naik berangsur fluktuatif.
“Status Gunung Ijen sekarang normal mulai 1 Agustus. Ini berdasarkan pengamatan aktivitas gunung yang cenderung turun, terutama gempa vulkanik dangkal,” kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Ijen Banyuwangi, Suparjan.
Gunung Ijen dinyatakan status waspada sejak Desember 2022. Kala itu, Badan Geologi mencatat peningkatan aktivitas kegempaan. Setelah dilakukan pengamatan mulai Januari hingga Juli 2023, ditemukan kecenderungan penurunan tekanan pada kedalaman dangkal. Hal ini dipicu aktivitas hydrothermal Gunung Ijen. Lalu, suhu danau kawah Ijen juga menurun. Dari hasil pengukuran pada 30 Juni, suhu air kawah menurun dibandingkan Desember 2022. (hoa/far)
Load more