"Kemudian perhatikan juga lingkungan dengan membuat IPAL yang baik," tandasnya.
Sementara itu, Co Founders ULUU Australia Julia mengatakan, bahwa di perusahan start upnya, rumput laut akan digunakan sebagai bahan pengganti plastik dan berupaya untuk mengatasi masalah iklim sekaligus memberdayakan para petani tambak.
“Kami akan mendirikan pabrik di Jatim yang bernama Seasae Indonesia pada 2024 mendatang. Tidak hanya mengekspor bahan baku saja, tapi kami juga mendukung program hilirisasi produk dari pemerintah. Kami sangat bersyukur bahwa dengan hal ini hubungan bersama Koperasi Agar Makmur Sentosa menjadi lebih erat dan kami sangat menantikan kerja sama ke depannya,” katanya.
Ketua Koperasi Agar Makmur Sentosa Herry Sudarmono menyampaikan, bahwa dirinya optimis dengan rencana pendirian pabrik itu mampu memperluas pengembangan Koperasi Agar Makmur Sentosa sendiri.
"Pabrik yang didirikan oleh ULUU nantinya bahan bakunya akan disupport oleh kami. Harapan kami ke depannya setelah revitalisasi yang akan kami lakukan, koperasi kami tidak hanya ekspor melainkan juga bisa memproduksi tepung agar yang mampu meningkatkan nilai jual yang berdampak pada kesejahteraan anggota koperasi serta petani tambak," katanya.
"Oleh karenanya, dengan kerja sama ULUU Australia ini mampu mengembangkan koperasi ini yang saat ini 82 orang bisa bertambah menjadi 150 orang," pungkasnya. (khu/far)
Load more