Lumajang, tvOnenews.com - Jenazah Muhammad Naufal Zidan (19) tiba di rumah duka Jalan PB Sudirman, Kelurahan Tompokersan, Kecamatan Lumajang, Kabupaten Lumajang, Sabtu (5/8) sekitar pukul 12.00 Wib.
Tangis histeris kedua orang tua korban tidak terbendung saat jenazah diturunkan dari mobil ambulans Universitas Indonesia menuju rumah duka. Sambil dipeluk kerabatnya, ayah dan ibu korban, Shohibi Arif dan Elfira Rustina berjalan turun dari mobil ambulan menuju rumah duka.
Sambil menangis histeris, Elfira bercerita bahwa putra sulungnya terakhir berpamitan untuk kuliah.
"Zidan kuliah, Zidan kuliah," teriak Elfira.
“Saya sama sekali tidak merasa, kemarin waktu di bandara Zidan memaksa foto bareng. Padahal selama ini Zidan paling susah diajak foto. Saya sangat menyesal tidak memahami firasat itu. Ternyata itu saat pertemuan kami untuk yang terakhir,” imbuhnya sambil terus menangis.
Kesedihan atas kehilangan Zidan juga dirasakan ayah Zidan, Sohibi Arif, ia bercerita tidak bisa menghubungi Zidan sejak hari Rabu (2/8) lalu.
"Biasanya telpon, tapi rabu itu gak bisa dihubungi, saya WA juga tidak respon, saya gak bisa tidur mikir Zidan kenapa-kenapa," cerita Arif.
Sebelumnya diberitakan, Muhammad Naufal Zidan ditemukan tewas di kamar kosan dua hari setelah tragedi pembunuhan yang dilakukan seniornya di Universitas Indonesia, AAB (23).
Saat ditemukan, jenazah korban terbungkus plastik berwarna hitam dan berada di bawah kolong tempat tidur dengan beberapa luka tusuk di tubuhnya.
Diduga, pelaku tega menghabisi nyawa juniornya untuk menguasai barang berharga milik korban karena yang bersangkutan terlilit pinjaman online, serta merasa iri dengan semua prestasi yang raih korban. (wso/hen)
Load more