Situbondo, tvOnenews.com - Para guru SMPN 3 Satu Atap Mlandingan, Kecamatan Mlandingan, Kabupaten Situbondo, saat ini harus berjuang keras supaya anak didiknya tidak putus sekolah. Setelah terus menjalankan aktifitasnya mengajar, meski hanya satu murid yang hadir, para guru mengajar ke rumah anak didiknya, Selasa(8/8).
Kepala SMPN 3 Satu Atap Cahyono Turni Widodo mengatakan kondiisi para siswanya yang jarang aktif dalam proses belajar mengajar, membuat dirinya dan para guru lainnya memutar otak supaya anak didiknya yang telah mendaftar di sekolahnya tidak putus sekolah, yaitu dengan upaya melakukan aktifitas belajar di rumahnya.
“Kondisi ekonomilah yang membuat para muridnya harus membolos sekolah dan membantu orang tuanya di kebun saat musim tanam dan musim panen. Jadi mereka bukan pekerja, hanya mencoba membantu orang tuanya untuk mendukung perekonomian keluargnya,” ujar Cahyono.
Cara melakukan proses belajar di rumah siswa di saat siang hari, mungkin saat ini merupakan cara yang terbaik bagi kelangsungan siswanya untuk mengenyam pendidikan, yang kebanyakan lebih memilih membolos sekolah dan membantu orang tuanya pagi hari
“Letak geografis sekolah yang teletak di lereng pegunungan serta lokasi rumah penduduk yang relatih jauh dari sekolah, menjadikan sekolah tidak terlalu diminati oleh warga sekitar. Dari tiga ruang kelas, saat ini hanya tercatat 12 murid dan yang aktif mengikuti aktifitas proses belajar hanya lima murid,” tambah Cahyono.
Kondisi keamanan dan jarak yang jauh, membuat kebanyakan orang tua yang memiliki anak yang wajib belajar memilih melarang sekolah untuk membantu orang tua di kebun. Untuk menghindari putus sekolah, guru berkewajiban menjemput para murid ke sekoah dan menemani pulang saat jam pelajaran usai.
“Saat ini untuk memenuhi biaya operasional sekolah, diandalkan dari iuran para guru dan staf sekolah,” tutup Cahyono.
Load more