Banyuwangi, tvOnenews.com – Komoditi unggulan Banyuwangi terus mengisi pasar nasional. Terbaru, bawang merah. Komoditi ini dikembangkan para petani di Kecamatan Wongsorejo menggunakan teknologi semi organik, sehingga petani mampu menghasilkan panen melimpah hingga mencapai 14,2 ton per hektar.
Dengan pertanian semi organik, hasil panen di atas rata-rata normal. Apalagi, bibitnya menggunakan varietas unggul, jenis Tajuk. Hasil panennya bisa 14,2 ton per hektar. Umumnya, hanya sekitar 11,6 ton per hektar.
Usia tanamnya juga pendek sehingga cepat panen. Varietas ini bisa panen sekitar 65-75 hari dengan hasil panen jauh di atas normal. Jika harga bawang merah sekitar Rp11.000 per kilogram, petani bisa meraup hasil hingga Rp3,12 miliar sekali panen.
Selain Wongsorejo, sentra bawang merah di Banyuwangi juga dikembangkan di Kecamatan Muncar, Tegaldlimo, dan Srono.
"Dengan hasil ini, kami akan memperluas percontohan pertanian organik ini di sejumlah sentra bawang merah yang lain,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, saat panen raya bawang merah di Desa Bimorejo, Kecamatan Wongsorejo.
Selama ini, bawang merah kerap memicu inflasi karena menjadi komoditi strategis. Harapannya, pengembangan komoditi bawang merah ini bisa mencukupi kebutuhan di Banyuwangi.
Load more