Termasuk di dalamnya juga menyiapkan tim medis. Setidaknya akan ada 50 orang tenaga medis yang disiapkan dalam operasi tersebut. Termasuk dokter spesialis bedah plastik, dokter spesialis bedah toraks kardiovaskular (BTKV), dokter spesialis anastesi dan dokter spesialis anak.
"Selain itu, nanti juga akan dilakukan pendampingan dari tim dokter pendamping dari RS Dr. Soetomo Surabaya. Kenapa, karena yang sudah pernah melakukan operasi pemisahan kembar siam. Saya sepenuhnya menyerahkan kepada tim medis," terangnya.
Harapan serupa juga disampaikan oleh salah satu dokter spesialis bedah anak yang nantinya akan turut bertugas, dr. Widanto, Sp. B, Sp. BA. Dirinya pun berharap bahwa operasi tersebut bisa berjalan lancar dan sukses. Meskipun ini adalah operasi pemisahan kembar siam yang baru pertama kali dilakukan di Malang.
“Tapi yang perlu disampaikan, tidak menutup kemungkinan ada kelainan lain yang belum bisa diketahui saat ini. Kemungkinan baru diketahui saat operasi dilakukan pada Sabtu nanti. Secara teori bisa dikerjakan, tetapi ini adalah upaya bersama," ujar dr. Widanto.
Operasi pemisahan tersebut diperkirakan akan berlangsung kurang lebih selama 12 jam. Tim dokter yang bertugas juga akan terus melakukan observasi dan pemantauan pasca operasi tersebut dilakukan, untuk memastikan kondisi sang bayi.
"Berharap semua hasilnya terbaik. Memang untuk obeservasi, setelah tindakan, kedua pasien akan kembali dirawat di ICU. Dalam hal ini beberapa waktu awal orang tua tidak boleh kontak," jelasnya.
Ia mengatakan, dalam hal ini alasan bayi baru dilakukan operasi pemisahan pada usia 11 bulan lantaran masih harus menunggu optimalisasi dari fungsi organ. Dan menurutnya, hal tersebut baru bisa nampak setelah bayi berusia di atas 6 bulan.
Load more