Surabaya, tvOnenews.com - Dua kapal penyapu ranjau buatan Jerman resmi masuk dalam bagian alat pertahanan negara. Keistimewaan dan kemampuan kapal perang yang akan ditempatkan di bagian timur laut terluar di perairan papua tersebut dijabarkan Laksamana TNI Muhammad Ali, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) saat meresmikan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) serta mengukuhkan komandan KRI Pulau Fani-731 dan KRI Pulau Fanildo-732, di Dermaga Madura Ujung Koarmada II, Senin (14/8).
Dua kapal yang diresmikan tersebut, merupakan kapal pemburu ranjau yang dibuat di galangan Abeking dan Rasmussen, Lam Werder-Bremen, Jerman.
“Kapal jenis buru ranjau ini dibangun selama tiga tahun, tepat waktu dan langsung dibawa perjalanan dengan kapal dok dan sekarang sudah berada di sini,” ucapnya sesuai peresmian kapal.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa dua kapal pemburu ranjau tersebut sudah siap dioperasikan dan memperkuat satuan kapal ranjau Koarmada II.
Dalam kesempatan itu, KSAL mengungkapkan kapal pemburu ranjau itu juga memiliki beberapa kelebihan dibanding kapal sejenis yang dimiliki sebelumnya.
“Karena kapal ini dibuat dengan metal baja nonmagnetik, jadi ini hal baru sehingga dia diharapkan mampu menghadapi ranjau-ranjau magnetik, selain itu kapal ini juga dilengkapi dengan beberapa peralatan sensor dan alat elektronik yang lebih canggih dibandingkan dengan KRI buru ranjau sebelumnya,” jelasnya.
Selain itu, ia menyebut, kapal perang baru tersebut juga memiliki kemampuan yang bagus dalam mempertahankan posisi, serta bisa membawa bahan peledak yang digunakan untuk menetralisir ranjau, baik magnetik, akustik maupun kombinasi.
Load more