Dalam laporan polisi itu menyebutkan bahwa terjadi dugaan kekerasan terhadap korban oleh oknum kepala sekolah pada acara perkemahan di SMPN 5 Singosari.
Menanggapi hal itu, Kepala SMPN 5 Singosari Satu Atap Anas Fachrruddin angkat bicara permasalahan yang sesungguhnya.
Dikatakan Anas, perlakuan yang diberikan pada Abdul Rozaq selaku wakil kepala sekolah juga dilatarbelakangi perilaku korban yang tidak baik.
Yang mana korban dinilai indisipliner dengan memiliki berbagai pelanggaran. Salah satunya izin tidak masuk dalam waktu lama, hingga jarang mengajar di kelas.
“Beliau ini guru olahraga yang bagi kami indisipliner. Rumahnya di Kalimantan kalau pulang bisa izin sampai dua bulan. Jarang ngajar di kelas, lalu yang terakhir menerima tenaga pendidik dan tata usaha tanpa izin saya,” beber Anas.
Anas mengaku, dirinya juga menyayangkan perbuatan Rozaq yang melakukan scan tandatangan kepala sekolah untuk perekrutan.
Hal tersebut yang membuatnya cukup marah. Pada saat kejadian penganiayaan yang dimaksud korban, dia menyebut bahwa kejadian itu tidak ada kekerasan berlebihan.
Load more