Dia menambahkan, dalam penerapan sistem pembayaran digital sendiri tentunya terdapat sejumlah tantangan. Salah satunya dari sisi konsumen yang hingga saat ini masih terbiasa dengan uang tunai dan tidak siap dengan digitalisasi terutama soal pemahaman dalam melakukan transaksi secara benar dan aman.
“Tantangan kedua dari sisi perbankan/pemilik sistem pembayaran karena membutuhkan investasi untuk membeli sistem dan aplikasi,” imbuhnya.
Bank Indonesia Jatim mencatat, tren transaksi pembayaran digital melalui QRIS di Jatim pada Juni 2023 telah mencapai Rp1,75 triliun atau naik 296 persen (Yoy), dengan jumlah volume sebanyak 14,9 juta transaksi atau naik 155 persen (Yoy).
Peningkatan nilai dan volume transaksi QRIS ini sejalan dengan meningkatnya jumlah merchant QRIS yang hingga Juni 2023 telah mencapai 2,98 juta atau naik 41 persen (Yoy). Sedangkan untuk jumlah pengguna QRIS sendiri di Jatim pada Juni mencapai 5,21 juta atau meningkat 82 persen (yoy) dibandingkan Juni 2022. (zaz/gol)
Load more