Mojokerto, tvOnenews.com - Kasus investasi bodong berkedok bisnis perdagangan kosmetik yang menurut data kepolisian ada kurang lebih 82 korban yang tersebar di wilayah Jawa dan Kalimantan ini, ternyata 25 orang korbannya berasal dari Mojokerto.
Kasat Reskrim Polres Mojokerto, AKP Imam Mujali mengatakan, dari 82 korban penipuan investasi bodong berkedok bisnis kosmetika ini, ternyata 25 orang korban berasal dari Mojokerto dengan total kerugian mencapai ratusan juta rupiah.
“Dari 82 korban penipuan investasi bodong ini, 25 orang korban ini berasal dari Mojokerto, kerugian ratusan juta rupiah, soerang korban ada yang menginvestasikan 50 juta, ada yang belasan juta dan malah ada yang ratusan juta,” ungkap Imam, Rabu (16/8).
Sementara itu, modus kedua tersangka tersebut berawal dari Melania Widiastuti (28) menjalankan bisnis arisan online sejak 2020 sampai awal 2022. Namun, bisnis tersebut gagal.
Ibu anak satu warga Desa Sedati, Ngoro, Mojokerto itu lantas menjalankan bisnis investasi perdagangan kosmetik sejak Oktober 2022. Melania bekerja sama dengan tersangka Sulistyani alias Listi (30), warga Desa Sumbergandu, Pilangkenceng, Madiun.
Setelah berjalan beberapa bulan, Listi akhirnya bangkrut pada Januari 2023. Sebab ternyata ia nekat menjual kosmetik dengan harga distributor yang lebih murah meskipun ia membelinya dengan harga eceran. Belum lagi keuntungan 10-20 persen yang harus ia bayar kepada Melanie.
Load more