Surabaya, tvOnenews.com – Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur menggelar upacara bendera HUT RI ke-78 dengan berbusana adat daerah dari berbagai suku bangsa di nusantara. Dengan semangat persatuan, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, dra Maria Ernawati menegaskan dengan keberagaman yang ada di Indonesia, Jawa Timur sangat optimis akan mampu merealisasikan target penurunan angka stunting di angka 14 persen.
Dalam sambutannya sebagai Inspektur Upacara, Maria Ernawati mengatakan bahwa Indonesia lahir dari keberagaman, baik itu suku dan agama. Oleh karena itu, pihaknya mengharapkan kepada semua karyawan tidak mempersoalkan perbedaan.
“Bagaimana kita menyatukan dan mengharmonisasikan sehingga tujuan yang kita cita-citakan untuk memberikan pelayanan bagi masyarakat dan keluarga melalui program bangga kencana dan percepatan penurunan angka stunting bisa terselesaikan terkhusus di Provinsi Jawa Timur,” ungkap Erna.
Dalam kesempatan itu, Maria Ernawati juga membacakan sambutan dari Kepala BKKBN RI, Hasto Wardoyo yang menyampaikan tema peringatan hari ulang tahun ke-78 kemerdekaan Republik Indonesia adalah “terus melaju untuk Indonesia maju” yang mengandung makna bahwa nilai-nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika telah mendorong pemerintah dan masyarakat untuk bergerak dan bekerja sama menghadapi tantangan yang ada.
“Tantangan ke depan membutuhkan kualitas SDM yang cukup mumpuni. SDM merupakan kekuatan besar yang perlu dikembangkan, bukan hanya dari kuantitas, namun juga kualitas, baik secara fisik, keterampilan, karakter produktif dan kedisiplinan, serta penguasaan iptek. SDM berkualitas merupakan salah satu modal dasar dalam mencapai visi Indonesia emas 2045.
Pembangunan berwawasan kependudukan diterjemahkan ke dalam renstra BKKBN 2020-2024 dengan visi “terwujudnya keluarga berkualitas dan pertumbuhan penduduk yang seimbang” dan penduduk tumbuh seimbang atau pts akan diwujudkan dengan menurunkan angka kelahiran total atau tfr menjadi 2,1 anak per wanita pada tahun 2024,” ujarnya.
Pemerintah Indonesia telah menunjukkan komitmen yang tinggi dalam upaya percepatan perbaikan gizi di Indonesia. Walaupun prevalensi stunting pada anak di bawah lima tahun (balita) menunjukkan tren yang menurun dari 30,8 persen (riskesdas, 2018) menjadi 27,67 persen (ssgbi,2019), angka ini masih tergolong tinggi mengacu pada kategori yang ditetapkan oleh world health organization (who).
Stunting dan kekurangan gizi lainnya yang terjadi pada 1000 hari pertama kehidupan (hpk) yang dimulai dari bayi dalam kandungan sampai bayi berusia 2 (dua) tahun selain berdampak pada hambatan pertumbuhan fisik dan kerentanan anak terhadap penyakit, juga menyebabkan hambatan perkembangan kognitif yang akan berpengaruh pada tingkat kecerdasan dan produktivitas anak di masa depan. Anak yang mengalami stunting juga memiliki risiko yang lebih tinggi untuk menderita penyakit tidak menular.
“Saya yakin, kita yang disini melalui program bangga kencana dan percepatan penurunan stunting adalah orangorang yang memiliki hati, pikiran, perasaan, sikap dan ucapan yang benar-benar ingin memajukan dan memelihara Indonesia akan terus melaju maju. Untuk itu, saya sebagai pimpinan mengucapkan terimakasih atas segala daya berikan kepada BKKBN,” lanjutnya.
Pegawai BKKBN yang telah memenuhi syarat untuk menerima penghargaan tanda kehormatan satyalancana karya satya (slks) dari Presiden RI tahun 2023 sesuai dengan kepres 50/tk/tahun 2023. Untuk Provinsi Jawa Timur ada satu orang yang menerima satyalancana karya satya (slks) 30 tahun atas nama Suryakaton dari Program Kerja KB/KR.
Tidak hanya peserta upacara saja yang menggunakan baju daerah, upacara bendera juga dimeriahkan oleh paduan suara generasi berencana spensix choir dari SMPN 6 Surabaya, korps musik generasi berencana Genderang Suling Gita Anjara Samudra dari SMK KAL 1 Surabaya dan Paskibra serta dari invin8 Surabaya. (msi/hen)
Load more