Pamekasan, tvOnenews.com - Ketua Umum Paguyuban Pelopor Petani dan Pedagang Tembakau Madura (P4TM) mengimbau kepada para petani untuk tidak memetik atau memanen tembakau yang masih muda, karena akan berdampak terhadap menurunnya kualitas tembakau yang dijual ke pihak pabrikan.
Pihaknya menemukan tembakau milik petani yang dijual ke pabrikan PT Bawang Emas Pamekasan dan PR Bahagia Sumenep dengan kualitas yang kurang bagus, dikarenakan banyak daun tembakau yang dipetik saat masih muda.
"Saya hari ini pertama kali membeli tembakau milik petani, ditemukan hampir lima puluh persen lebih itu tembakau yang dijual oleh petani masih muda, sehingga kualitasnya kurang, sehingga terhadap harga pun berpengaruh,” kata H. Khairul Umam, Ketua P4TM.
Sementara itu menurut owner PR Bahagia Sumenep, H Mukmin, pihaknya mewanti-wanti kepada seluruh petani tembakau seMadura untuk benar-benar menjaga kualitas tembakau yang akan dijual ke pabrikan, agar tembakau yang dibeli pabrikan kualitasnya sangat baik, bukan dari memanen daun tembakau yang belum waktunya.
"Harga kan sudah mahal, petani juga harus mengerti kepada pabrikan untuk tidak menjual atau memetik tembakau yang masih muda," harap H. Mukmin.
Mukmin juga menambahkan bahwa harga beli tembakau petani pada tahun ini, tertinggi di sepanjang sejarah pertembakauan, sehingga dirinya berharap pada pentingnya edukasi terhadap petani, karena kualitas tembakau Madura sangat menentukan harganya.
"Edukasi terhadap petani sangat penting dilakukan, bukan malah karena harga pabrikan naik, petani malah terburu-buru untuk memanennya, padahal sebaliknya, malah membuat harga beli pabrikan tembakau anjlok," pungkasnya.
Sementara untuk harga tembakau kering Madura di musim panen tahun 2023 lebih tinggi dari tahun sebelum-sebelumnya, yakni kisaran harga Rp55.000-70.000 per kilogram. (vaf/far)
Load more