"Kami anggarkan di PAPBD untuk alkes. Sehingga awal 2024, IGD Terpadu sudah operasional. Cuma peralatan untuk kamar operasi kami penuhi secara bertahap," terang dr Djalu.
Sementara, Kabag Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Setda Kabupaten Mojokerto Yuni Laili Faizah menjelaskan, lelang proyek IGD Terpadu RSUD Prof dr Soekandar berjalan mulus sesuai prosedur. Harga penawaran sementara (HPS) dari rumah sakit plat merah tersebut Rp42.638.261.000. HPS sudah direview oleh Inspektorat Mojokerto.
Ketika proses lelang digelar secara terbuka, menurut Yuni, terdapat 24 perusahaan yang mengajukan penawaran untuk proyek ini. Pihaknya pun melakukan evaluasi administrasi, teknis dan harga penawaran berpedoman pada Peraturan LKPP nomor 12 tahun 2021 tentang Pedoman PBJ Pemerintah.
Tahap evaluasi administrasi dan teknis dilakukan terhadap 12 penawaran paling atas. Rangking pihak ketiga berdasarkan nilai penawaran terendah. Hasilnya, hanya 3 rekanan yang memenuhi syarat dan bisa dipertanggungjawabkan. Yaitu penawaran nomor 6, 11 dan 12.
Kemudian pihaknya memutuskan pemenang lelang adalah penawaran nomor 6. Karena nilai penawaran paling rendah dibandingkan nomor 11 dan 12. Lelang proyek IGD Terpadu RSUD Prof dr Soekandar dimenangkan PT Pulau Intan Perdana yang beralamat di Kelurahan/Kecamatan Gunungsindur, Bogor, Jabar dengan nilai kontrak Rp35.876.336.000.
"Hasil evaluasi administrasi dan teknis terhadap penawaran nomor 1 sampai 5 ternyata dari pengalaman personelnya tidak benar, serta peralatan tidak sesuai yang disyaratkan," tandasnya. (ikn/far)
Load more