Bangkalan, tvOnenews.com - Ratusan mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Bangkalan mengelar aksi unjuk rasa di halaman kantor rektorat. Di halaman kampus, para mahasiswa tersebut membakar ban bekas. Usai membakar ban bekas, ratusan mahasiswa berbagai jurusan langsung masuk ruang kerja karyawan kampus.
Selain itu mereka juga menyegel sejumlah ruangan penting, termasuk menyegel ruang kerja rektorat dengan rantai. Aksi mahasiswa ini dilakukan karena mahasiswa yang telah lulus tahun 2022 lalu, diketahui nomor ijazahnya tidak terdeteksi di website Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek)
"Yang pertama, terkait mahasiswa yang telah lulus tahun 2022 lalu ijazah tidak terdeteksi di website Kementrian Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi. Yang melapor itu sekitar seribu dua ratus orang, ijazahnya tidak terdeteksi," kata Ahmad Roby Gunawan, Presiden Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura, Senin (21/8).
Lanjutnya, Ahmad Roby mengatakan, sebelum aksi unjuk rasa dilakukan, ia bersama teman yang lain sempat melakukan audiensi dengan pihak kampus, namun pertemuan tersebut tidak menemukan titik terang.
"Kami sebelumnya telah melakukan audiensi, namun tidak menghasilan apa - apa. Dengan terpaksa atau mau tidak mau kami melakukan aksi demo," tuturnya.
Tak hanya itu, menurut Ahmad Roby, ratusan mahasiswa itu juga mengeritik pihak kampus terkait penentuan uang kuliah tunggal (UKT).
"Yang kedua tentang permasalahan soal transparansi, penerapan jumlah mahasiswa baru, karena kemarin itu banyak sekali jumlah mahasiswa baru yang tergolong kurang mampu, tapi dapat UKT tertinggi yaitu sekitar tiga juta rupiah. Kami juga telah melakukan audiensi kepada rektor terkait mekanismenya seperti apa, namun setelah kesana (ke rektor) kita tidak mendapatkan pelayanan yang baik. Bahkan sampai sekarang kami belum mendapatkan apa - apa," ucapnya.
Load more