Bangkalan, tvOnenews.com - Soal 1.200 ijazah alumni tidak terdaftar di Kemendikbudristek, ini tanggapan UTM (Universitas Trunojoyo Madura).
Hal ini memicu aksi unjuk rasa mahasiswa di halaman kantor Rektorat UTM. Menanggapi hal itu, Kepala Bagian Kerja Sama dan Humas UTM Taufiqurrahman Hasbullah mengatakan aksi unjuk rasa yang dilakukan masih dalam tahap wajar sebagai upaya menyalurkan aspirasi.
“Kami sangat berterima kasih atas koreksi dari mahasiswa supaya ada peningkatan pelayanan yang lebih baik dari pihak kampus,” ujar Taufiqurrahman, Selasa (22/8/2023).
Taufiqurrahman memaparkan tuntutan mahasiswa dalam unjuk rasa tersebut.
Pertama, terkait 1.200 ijazah lulusan UTM yang tidak terdeteksi di website Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Kata Taufiqurrahman, saat ini pihak UTM sedang berada di masa transisi dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Satuan Kerja (Satker) ke Badan Layanan Umum (BLU).
Soal ijazah memang ada perubahan peraturan dari Kementerian di akhir tahun 2022.
Sebelumnya, mahasiswa lulus bisa langsung mengikuti wisuda sambil menunggu ijazah dari Kementerian. Namun, sekarang harus dituntaskan terlebih dahulu dengan nomor registrasinya.
“Benar belum diunggah. Kemarin peraturan berubah di akhir tahun 2022. Kemudian ada maintenance aplikasi. Sehingga baru di bulan Juni 2023 bisa dilaporkan ke Kementerian terkait dengan mahasiswa yang lulus dari UTM. Sampai saat ini kami masih menunggu approve dari Kementerian terkait ijazah itu," jelasnya.
Kedua, tuntutan mahasiswa terkait UKT. Menurut Taufik, saat ini kuota Kartu Indonesia Pintar (KIP) UTM berkurang hingga mencapai 50 persen.
Awalnya kuota yang didapat sebanyak 1.000 KIP namun sekarang berkurang hingga 500 KIP.
“Sehingga ada beberapa mahasiswa pemegang KIP tidak bisa terdaftar sebagai penerima KIP walaupun sudah terdata,” ujarnya.
Pihak kampus melalui rektor, kata dia, telah menyampaikan perihal itu dalam rapat evaluasi bersama Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT). Harapanya pihak Kementerian bisa menyampaikan alokasi beasiswa KIP untuk masing-masing PTN.
Sebelumnya diberitakan, ratusan mahasiswa UTM Bangkalan menggelar aksi unjuk rasa di halaman kantor Rektorat UTM.
Di sana para mahasiswa membakar ban bekas. Usai membakar ban bekas, ratusan mahasiswa berbagai jurusan langsung masuk ruang kerja karyawan kampus.
Mereka menyegel sejumlah ruangan penting termasuk menyegel ruang kerja rektorat dengan rantai.
Aksi mahasiswa ini dilakukan karena mahasiswa yang telah lulus tahun 2022 lalu diketahui nomor ijazahnya tidak terdeteksi di website Kemendikbudristek.
Presiden Mahasiswa UTM Ahmad Roby Gunawan mengatakan sebelum aksi unjuk rasa dilakukan dia bersama teman-teman yang lain sempat melakukan audiensi dengan pihak kampus. Namun, pertemuan tersebut tidak menemukan titik terang.
"Kami sebelumnya telah melakukan audiensi namun tidak menghasilkan apa-apa. Dengan terpaksa atau mau tidak mau kami melakukan aksi demo," katanya. (fds/nsi)
Load more