Banyuwangi, tvOnenews.com - Keputusan Menteri (Kepmen) Perikanan dan Kelautan yang baru, membuat pengusaha pelabuhan perikanan swasta di Banyuwangi meradang. Bahkan, terancam gulung tikar. Penyebabnya, mereka ditinggal kapal ikan dan memilih sandar ke pelabuhan milik negara.
"Jadi ini mengagetkan kami sebagai pengelola pelabuhan swasta. Ketika baru beroperasi, muncul Kepmen yang menunjuk pelabuhan perikanan baru milik pemerintah. Jaraknya hanya sekitar 700 meter dari pelabuhan kami," keluh Pimpinan Pelabuhan Perikanan Masami, Banyuwangi, Rudi Steven, Selasa (22/8) siang.
Dalam Kepmen ini, selain Pelabuhan Masami, ditunjuk dua pelabuhan plat merah sebagai pelabuhan perikanan. Diantaranya, Pelabuhan Tanjungwangi dan Pelabuhan Muncar. Yang janggal, Pelabuhan Tanjungwangi ini sudah sejak lama dijadikan pendaratan kapal-kapal ikan. Namun, baru tahun ini Kepmen menetapkannya sebagai pelabuhan perikanan.
Sementara Pelabuhan Masami baru beroperasi pada 13 Januari 2023. Setelah beroperasi sekitar empat bulan, cuaca buruk melanda. Imbasnya, kapal-kapal ikan kesulitan bersandar. Kemudian, dialihkan ke Pelabuhan Tanjungwangi.
Yang aneh, hingga pertengahan Agustus ini, kapal-kapal ikan tetap diarahkan berlabuh di Pelabuhan Tanjungwangi, bukan dikembalikan ke Pelabuhan Masami. Dampaknya, pelabuhan swasta ini berhenti beroperasi. Tak ada kapal yang sandar.
"Katanya, cuaca masih buruk. Dermaga Masami belum bisa disandari kapal, masih berbahaya. Tapi, kenapa Pelabuhan Tanjungwangi tetap boleh. Jaraknya juga berdekatan, satu jalur pantai," kritik Rudi.
Load more