Banyuwangi, tvOnenews.com – Revolusi industri 5.0 sudah di depan mata. Kondisi ini akan diisi dengan beragam teknologi digital super canggih. Salah satunya, teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence) berbasis digital, chatGPT. Aplikasi ini memudahkan dalam pendidikan. Meski begitu, dibutuhkan verifikasi serius ketika menggunakannya dalam dunia pendidikan maupun penelitian.
Mengantisipasi kesalahan dalam penggunaan chatGPT, mahasiswa di Banyuwangi dikenalkan aplikasi ini, Selasa (22/8) sore. Kegiatan ini digelar di Kampus Politeknik Masamy Internasional (Polmain) Banyuwangi. Pembicaranya tak sembarangan, adalah ahli teknologi kecerdasan buatan dari Universitas Indonesia (UI), Prof Wisnu Jatmiko.
Guru Besar Fakultas Ilmu Komputer UI ini membeberkan kecanggihan teknologi chatGPT. Bahkan, menjadi mesin yang memudahkan pekerjaan manusia.
“Dengan chatGPT ini, pekerjaan manusia akan dipermudah. Pun dalam bidang pendidikan. Namun, harus tetap dilakukan verifikasi akhir,” katanya.
Ada lima hal yang menjadi pedoman dalam menggunakan chatGPT ini. Diantaranya, konteks, peran atau manfaat, larangan, panjang dan tambahan. Artinya, ketika menggunakan aplikasi ini tetap membutuhkan pemeriksaan secara teliti.
“Di kampus, chatGPT dijadikan mahasiswa menyelesaikan tugas. Ini yang harus dilakukan verifikasi ulang oleh pengajar untuk menilai kemampuan mahasiswa,” jelasnya.
Di negara maju, teknologi kecerdasan buatan ini banyak digunakan untuk memudahkan manusia. Misalnya, nelayan di Jepang menggunakannya untuk melihat lokasi ikan. Lalu, melihat kapan pertumbuhan ikan terjadi. Ada juga negara maju yang menggunakannya untuk menggantikan tugas manusia. Salah satunya dalam dunia pertambangan untuk menghindari bahaya radiasi bagi manusia.
Seminar sehari ini diharapkan menjadi pengetahuan baru bagi mahasiswa. Apalagi, menyambut revolusi industri 5.0 dibutuhkan kemampuan memahami teknologi.
“Seminar ini bagian dari meningkatkan pengetahuan mahasiswa, termasuk para pengajar. Kegiatan ini juga diikuti akademisi dari luar negeri secara online,” kata pendiri Politeknik Masamy Internasional (Polmain) Banyuwangi, Aminoto. (hoa/gol)
Load more