“Mudah-mudahan di fase musim kemarau ini sumur bor dan pompa air ini bisa dimanfaatkan masyarakat di sekitar sini,” ungkapnya.
Kegiatan bakti sosial ini juga menjadi contoh positif tentang bagaimana aparat kepolisian dapat berperan aktif dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat di luar tugas-tugas penegakan hukum. Polres Malang menegaskan bahwa kegiatan serupa akan terus dilakukan di masa depan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.
Salah seorang tokoh masyarakat setempat, Abdurrahman mengatakan bahwa krisis air bersih ini mulai dirasakan warga setempat sejak tiga bulan lalu, dan saat ini mata air yang ada di pegunungan mulai berkurang debit airnya.
"Selama ini warga mengandalkan bantuan air bersih dari pemerintah daerah dan pihak terkait, namun jumlah bantuan air bersih tersebut tidak mencukupi. Bahkan warga yang tidak kebagian bantuan air bersih, terpaksa harus membeli air, dengan harga antara 150 hingga 175 ribu per tangkinya," kata Abdurrahman.
Krisis air bersih yang terjadi di Desa Tegalrejo ini biasanya terjadi selama musim kemarau antara tiga hingga enam bulan lamanya.
"Atas nama masyarakat Desa Tegalrejo, saya sampaikan terimakasih kepada PTPN XII dan Polres Malang yang telah memberikan bantuan sumur bor. Semoga bisa bermanfaat dan membawa berkah bagi masyarakat, apalagi untuk kebutuhan masjid, sekolah serta warga," tutupnya. (eco/gol)
Load more