Sementara itu, Kepala Sekolah SMK Prapanca 2, Gugus Legowo saat ini tidak ada perkembangan siginifikan terhadap nasib para siswa yang nebeng di ruang kelas STIKOSA AWS, yang masih yayasan dengan SMK Prapanca.
“Belum ada pak. Ini kami masih mengupayakan. Progres apa yang harus saya kerjakan kami masih berkoordinasi dengan sejumlah pihak, agar-agar anak-anak ini bisa kembali belajar di sekolah yang dulu,” ungkap Gugus Legowo, Kepala Sekolah SMK Prapanca 2.
Hinggi kini, pasca didatangi anggota Dewan Pendidikan Jawa Timur, Ali Yusa, masih belum ada pembicaraan lagi. Termasuk bagaimana penyelesaian lewat Restorasi Justice Dinas Pendidikan Jawa Timur, yang dimediasi Dewan Pendidikan.
“Belum ada pembicaraan lebih jauh atau teknisnya seperti apa masih belum ada. Begitu juga pembicaraan dengan kubu Soewandi juga belum dilakukan,” ujar Gugus.
Padahal, pihaknya sudah meminta bantuan sejumlah steakholder dan Pemerintah Kota Surabaya maupun Pemprov Jawa Timur untuk menyelesaikan persoalan ini. Bahkan Gugus mengaku sudah menyurati Dinas Pendidikan terkait permasalah tersebut.
“Ya kami berharap persoalan ini bisa segera selesai karena kami para guru di sini merasa kasihan dengan para siswa yang belajar kurang maksimal. Kami ini sekolah kejuruan tapi fasilitas praktiknya tidak ada di sini. Semuanya (tempat prakteik) ada di sekolah SMK Prapanca 2,” tandasnya.
Sementara itu, sampai kini pihak kubu mantan Kepala Sekolah SMK Prapanca 2, Soewandi masih belum bisa ditemui awak media untuk meminta konfirmasi terkait permasalahan ini, yang mengorbankan masa depan para siswa-siswi penerus bangsa. (msi/gol)
Load more