Heri Hendrayana Harris atau lebih akrab dengan nama Gol A Gong sebagai Duta Baca Indonesia dalam panel talkshow mengkritisi peran Kepala Dinas Perpustakaan di daerah yang belum maksimal, karena merasa dibuang sehingga tidak memotivasi pustakawannya untuk berinovasi.
“Mindset tersebut harus diubah, sehingga dapat mendorong pustakawan untuk melakukan kegiatan inovatif dan kreatif,” terangnya.
Sedangkan menurut penulis Muhammad As’ad sekaligus pengelola perpustakaan pesantren Tebuireng, perkembangan literasi di pesantren dari masa ke masa terus berkembang.
“Dahulu berawal dari waktu luang istirahat para santri yang lebih banyak kemudian diisi dengan mengunjungi perpustakaan untuk membaca, namun hal ini sekarang berbeda karena jam pelajaran lebih padat dibandingkan dengan dahulu. Sehingga kebanyakan santri sekarang menghabiskan waktu membaca di kamar saja,” ucap Muhammad As’ad.
Adapun tokoh literasi Jombang Yusron Aminullah yang saat ini telah menulis 17 buku mengatakan, metode pertama kali yang diterapkan adalah perbanyak membaca, bukan hanya membaca buku sebagai referensi namun juga membaca alam sekitar.
“Bila tidak pernah membaca maka mustahil untuk bisa menulis,” jelasnya.
Sementara Kabid Perpustakaan Dinas Perpustakan dan Kearsipan Kabupaten Jombang Hari Subagyo menceritakan tingkat kegemaran membaca masyarakat Jombang di Jawa Timur masuk sepuluh besar dengan nilai 65,1. Dinas Perpustakaan Jombang mengerahkan 3 mobil perpustakaan keliling untuk delapan ratusan sekolah.
Load more