“Kedatangan Pak Wawali cuma sebentar. Hanya lihat-lihat saja. Pintu gerbangnya nggak dibuka. Padahal kami berharap gerbangnya bisa dibuka dan kami bisa masuk. Jadi kedatangannya itu sia-sia karena gak ada solusi,” ujar Romlah, salah satu staf SMK Prapanca 2 Surabaya.
“Yaaini kan sama dengan kami, guru dan para siswa diberi PHP atau Pemberi Harapan Palsu oleh Pak Wawali. Sungguh kami kecewa karena tidak ada jalan keluar dari permasalah ini,” imbuhnya.
Wakil Walikota Surabaya Armudji mengaku tidak berani membuka pintu gerbang sekolah, karena kasus sengketa ini masih dalam persidangan gugatan perdata di pengadilan.
“Saya gak berani kalau membuka gembok gerbang sekolah ini. Kita tunggu saja proses gugatannya sudah berjalan di Pengadilan. Meski sekolah ini tanahnya milik Pemkot Surabaya tapi saya nggak berani, tunggu proses persidangan selesai aja,” kilah Wawali Armudji.
Seperti diberitakan sebelumnya, pintu gerbang SMK Prapanca 2 digembok oleh mantan Kepala Sekolah bernama Soewandhi, karena ada perselisihan dengan pihak Yayasan Pendidikan Wartawan Jawa Timur, yang menaungi sekolah tersebut. (msi/hen)
Load more