"Kami kasihan pekerja yang merenovasi rumah, mulai kemarin mereka mengusung material dengan gerobak, karena mobil pick up tidak bisa masuk depan rumah," tandas Wiwik.
Sementara itu, Muhdlor Ali mendorong perselisihan antara Masriah dan Wiwik Winarti diselesaikan secara kekeluargaan. Pihaknya sempat mengadakan mediasi antara pelaku dan korban di Balai Desa Jogosatru pada Selasa (15/8). Akan tetapi pelaku penyiraman tinja, Masriah enggan untuk hadir.
Muhdlor mengharap perseteruan antar emak-emak tersebut segera diselesaikan. Bahkan menurutnya kasus tersebut tidak sesuai dengan apa yang diajarkan agama Islam.
“Haram menurut hadist nabi, orang itu tidak masuk surga kalau nggak baik dengan tetangganya,” kata Muhdlor.
Muhdlor sudah berusaha merukunkan warganya. Bahkan ia juga menyinggung terkait dengan programnya. Menurutnya semua itu ia lakukan demi warganya supaya guyub dan rukun.
Bupati muda itu juga sudah menyampaikan pada Kepala Desa (Kades) Jogo Satru dan Kepala Camat Sukodono, bahwa kasus tersebut sebaiknya didorong untuk diselesaikan secara kekeluargaan. (khu/hen)
Load more