Sementara, Kepala Desa Tejoasri, Yusuf Bachtiar berharap, melalui event tahunan ini dapat menghidupkan ekonomi kreatif serta terciptanya masyarakat yang berdaya saing.
“Mudah-mudahan dengan event dayung ini semakin menghidupkan wisata kita, semakin menghidupkan ekonomi kreatif masyarakat, sehingga menciptakan masyarakat yang berdaya bisa kita ciptakan bersama-sama,” ujarnya.
Masih Yusuf Bachtiar, tidak ada batasan usia dalam perlombaan, namun setiap tim diwajibkan untuk melampirkan data diri yang disertai foto kopi KTP domisili asli desa dan surat rekomendasi dari kepala desa setempat, hal tersebut guna menghindari kecurangan adanya pengambilan atlet dari luar desa.
Meski baru terselenggara yang kedua kalinya, festival ini dapat melahirkan bibit-bibit atlet dayung baru di Lamongan, dengan juara pertama dari Dusun Pilang, Desa Tejosari, Laren di susul, Desa Parengan, Maduran, Desa Sukorejo, Turi, Desa Meluwur, Glagah. (mmr/gol)
Load more