Madiun, tvOnenews.com - Mahalnya harga beras mulai dirasakan para ibu rumah tangga di Kabupaten Madiun. Kenaikan harga beras tak hanya terjadi di pasar tradisional, tetapi juga di sejumlah agen beras.
Seperti yang terjadi di agen beras milik Muhammad Allan di Desa Pagotan, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, Senin (28/8). Sejumlah beras kualitas premium maupun medium naik 1000 hingga 1500 rupiah per kilonya.
Selain beras kualitas medium, beras premium pun juga mengalami kenaikan. Dari biasanya 12 ribu rupiah per kilogram kini sudah tembus 13 ribu rupiah. Namun untuk penjualan kualitas premium di Madiun memang susah.
“Sedangkan kualitas premium sudah tembus 13 ribu rupiah per kilonya. Premium susah pemasarannya, banyak warga yang cari medium,” imbuhnya.
Kenaikan harga beras baik medium maupun premium ini, menurut Allan sudah terjadi secara bertahap sejak tiga bulan terakhir. Setiap bulanya harga masing-masing beras naik 1000 rupiah per kilogram.
Sementara itu, Rita (45) salah satu pembeli yang juga ibu rumah tangga warga Pagotan mengaku, merasakan dampak harga beras. Namun bagaimanapun juga tetap harus beli karena beras merupakan kebutuhan pokok yang tak bisa diganti.
“Sangat berdampak mas, beras kan kebutuhan yang nggak bisa diganti. Saya tiap bulannya itu habis 25 kg,” keluh Rita.
Rita mengaku, kebutuhan beras setiap bulannya butuh 25 kilogram untuk dikonsumsi 4 orang anggota keluarga, yaitu 1 anak kecil dan 3 orang dewasa, dengan 3 kali makan dalam sehari.
“Kenaikan harga beras memang sudah terjadi sejak 3 bulan yang lalu. Dari harga 9 ribu rupiah, 10 ribu dan sekarang sudah 11.600 rupiah per kilonya,” pungkas Rita.
Kenaikan harga beras diprediksi masih akan terus mengalami kenaikan, menyusul saat ini belum memasuki masa panen raya. Terlebih musim kemarau ini juga banyak terjadi tanaman padi petani yang mengalami puso.
Warga hanya berharap agar pemerintah segera menstabilkan harga agar bisa turun. Karena dengan mahalnya harga beras dipastikan akan berdampak pada kenaikan harga sembako lainya. (men/hen)
Load more