Sementara Buyung Hidayat, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan dan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya menyebut, simulasi penting dilakukan untuk warga, karena lokasi permukiman berhimpitan dengan depo.
“Yang ditekankan petugas BPBD ke masyarakat, pertama kenali indikasi sedini mungkin, lalu telepon 112. Kedua, bisa evakuasi mandiri dan ingatkan para kelompok rentan di masyarakat,” jelas Buyung.
Simulasi rutinan ini, menurut Taufiq Kurniawan selaku Section Head Communication & Relation Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, dilakukan setahun dua kali.
“Ini pertama kali setelah pandemi ditiadakan karena tidak boleh ada kegiatan keramaian,” ucapnya.
Kebakaran disimulasikan muncul dari tangki 53 yang paling dekat dengan permukiman warga, sebelah selatan depo.
“Titik kumpul disini (berjarak sekitar 300 meter dari permukiman yang berbatasan dengan tangki 53) sudah diperkirakan paling aman,” tambahnya.
Selain melatih evakuasi mandiri warga, lanjut Taufiq, simulasi juga untuk memastikan semua Standar Operasional Prosedur (SOP) Integrated Terminal Surabaya berjalan.
“Prosedurnya kita lakukan pengecekan dengan gas detector ketika tahu kandungannya, lalu harus dilakukan langkah selanjutnya, setelah itu bila dideclare ternyata timbul api maka kita lakukan sirine. SOP dari damkar sekitar tujuh menit, jadi sudah sangat bagus penanganan pasca kejadian,” tandasnya.
Load more