Surabaya, tvOnenews.com - Young Buddhist Association of Indonesia (YBAI) bersama Young Buddhist Association of Malaysia (YBAM) berkolaborasi menggelar pertemuan secara online membahas tentang penyebaran Buddha Dhamma melalui media konvensional seperti majalah cetak dan juga media sosial.
Dalam pertemuan tersebut, hadir dua narasumber yang mewakili wartawan buddhis senior yang berasal dari Malaysia, kemudian dipadukan dengan dua konten creator buddhis yang berasal dari Indonesia. Keempat narasumber ini sama-sama membagikan pengalamannya dalam menyebarkan ajaran Buddha melalui kanal-kanal yang mereka tekuni masing-masing.
Dato’ Keoh Lean Cheaw, Chairperson of Pu Ai Komuniti & Editor oh Buddhist Digest Magazine and ‘Yu Hu’ Children Magazine juga menjelaskan Publikasi Buddhist Digest telah berjalan lama sejak 1972 hingga saat ini.
“Sesuai dengan perkembangan zaman, Publikasi Buddhist Digest tidak hanya dalam bentuk publikasi cetak atau hardcopy, juga terdapatnya publikasi digital atau softcopy dengan desain yang lebih menarik dan lebih berkualitas agar kalangan pemuda dapat membaca dalam bentuk e-book,” katanya.
Sementara itu, Samanera Abhisarano, Lecturer of STAB Kertarajasa, Conceptor of Go Mindful & Kepo Podcast YouTube Channel menjelaskan, pihaknya mempunyai dua project untuk menyebarkan ajaran-ajaran buddhis. Pertama, ada Kertajasa Podcast (Kepo) Youtube Channel, kedua Go Mindful.ID.
“Tujuan dari Kepo Podcast adalah salah satu cara untuk membawa ajaran Buddha Dhamma kepada masyarat luas melalui media podcast, dengan fokus pada penerapan prinsip-prinsip buddhisme dalam kehidupan sehari-hari,” tegas calon biksu ini.
Samanera juga membagikan tips menghadapi netizen yang toxic. Menurutnya, dalam beberapa komentar YouTube yang dia kelola, sudah beberapa kali dia dibilang botak atau gundul. Bagi dia, komentar semacam ini sangat menarik dan bisa dijadikan latihan untuk melatih kesabaran.
“Jadi, jadikanlah toxic itu sebagai inspirasi untuk kita bisa mendapatkan gagasan atau ide konten berikutnya. Bagi kami, itu menjadi klu yang harus kami perhatikan. Jadi, kita jangan takut kepada mereka, justru itu harta yang sangat berharga bagi kita,” pungkasnya. (sha/gol)
Load more