"Selain kacang panjang dan sayuran lain, kami juga menempelkan buah-buahan seperti buah apel, nanas, jeruk dan buah-buah lainnya agar semakin indah. Kami bahagia bisa mengaraknya keliling dusun," sambung Elyas.
Sementara itu, Kades Suharsono, Dusun Ngemplak Wonoayu Ceper menyatakan, jika kegiatan sedekah bumi dan karnaval budaya di dusunnya itu, diikuti oleh ratusan orang warganya dari lima Rukun Tetangga (RT) dan dua Rukun Warga (RW).
Dikatakan Kades Suharsono, warga secara mandiri membuat kostum unik dengan biaya pembuatan atau sewa mulai dari Rp100 ribu, Rp500 ribu. Bahkan menurutnya ada warga yang sampai menghabiskan anggaran cukup fantastis hingga mencapai Rp7 juta lebih.
"Warga Dusun Ngemplak Wonoayu Ceper dengan suka cita mengikuti karnaval desa dalam rangka sedekah bumi dan perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke-78," ujar Kades Suharsono usai karnaval kepada tvOnenews.com.
Dia pun berharap dengan kegiatan karnaval desa dalam rangka memeriahkan HUT ke-78 RI dan sedekah bumi, warga semakin guyub dan rukun serta tidak terjadi perpecahan antar warga, demi terwujudnya pembangunan Dusun Ngamplak Wonoayu Ceper.
"Harapannya, warga dijauhkan dari mara bahaya. Perekonomian masyarakat bisa meningkat dan masyarakat Dusun Ngemplak Wonoayu Ceper semakin hidup rukun guyub sak lawase. Dan tidak ada korsleting atau konflik," pungkas Kades Suharsono. (mhb/far)
Load more