Gresik, tvOnenews.com - Mengagumkan, demi memeriahkan karnaval HUT ke-78 RI, warga Dusun Ngemplak Wonoayu Ceper, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, rela membuat replika ular naga raksasa yang terbuat dari ribuan helai sayur-sayuran dan kacang panjang. Tidak hanya itu saja, mereka juga rela menguras isi kantong cukup dalam hingga mencapai lebih dari Rp7 juta untuk pembuatan ular naga raksasa itu.
Wow! Hasilnya pun sungguh luar biasa. Replika ular naga raksasa berbahan dasar kacang panjang, sayuran dan buah-buahan itu menjelma sepeti monster sungguhan yang menakutkan.
Sambil tersenyum penuh bangga dan kegembiraan, ratusan warga Dusun Ngemplak Wonoayu Ceper lalu mengarak replika ular naga raksasa yang terbuat dari sayur sayuran dan buah-buahan itu, mengelilingi dusun hingga membuat warga yang menonton sejak siang hari terkagum-kagum. Kegiatan sedekah bumi dan karnaval 17an warga kali ini, sebagai wujud syukur atas rezeki yang mereka terima.
Elyas, salah seorang warga Ngemplak yang ikut membuat replika ular naga raksasa kepada tvOnenews.com menuturkan, jika warga di RTnya telah menghabiskan anggaran pembuatan ular naga hingga mencapai lebih dari Rp7 juta. Tidak hanya mengeluarkan biaya mahal, warga juga membutuhkan total sayur-sayuran dan kacang-kacangan sebanyak 1 kuintal 85 kilogram.
"Kalau sayur sayuran dan kacang panjangnya habis satu kuintal lebih mas. Belum lagi buah-buahan segarnya. Pokoknya total menghabiskan sebanyak 1 kuintal 85 kilogram," jelas Elyas saat ditemui tvOnenews.com.
Elyas mengatakan, bukan hal mudah untuk membuat replika ular naga raksasa yang terbuat dari sayur-sayuran dan buah-buahan. Dia dan warga lainnya membutuhkan waktu hingga satu bulan lamanya, untuk menjadikan sayuran dan buah menjelma menjadi ular naga raksasa.
"Selain kacang panjang dan sayuran lain, kami juga menempelkan buah-buahan seperti buah apel, nanas, jeruk dan buah-buah lainnya agar semakin indah. Kami bahagia bisa mengaraknya keliling dusun," sambung Elyas.
Sementara itu, Kades Suharsono, Dusun Ngemplak Wonoayu Ceper menyatakan, jika kegiatan sedekah bumi dan karnaval budaya di dusunnya itu, diikuti oleh ratusan orang warganya dari lima Rukun Tetangga (RT) dan dua Rukun Warga (RW).
Dikatakan Kades Suharsono, warga secara mandiri membuat kostum unik dengan biaya pembuatan atau sewa mulai dari Rp100 ribu, Rp500 ribu. Bahkan menurutnya ada warga yang sampai menghabiskan anggaran cukup fantastis hingga mencapai Rp7 juta lebih.
"Warga Dusun Ngemplak Wonoayu Ceper dengan suka cita mengikuti karnaval desa dalam rangka sedekah bumi dan perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke-78," ujar Kades Suharsono usai karnaval kepada tvOnenews.com.
Dia pun berharap dengan kegiatan karnaval desa dalam rangka memeriahkan HUT ke-78 RI dan sedekah bumi, warga semakin guyub dan rukun serta tidak terjadi perpecahan antar warga, demi terwujudnya pembangunan Dusun Ngamplak Wonoayu Ceper.
"Harapannya, warga dijauhkan dari mara bahaya. Perekonomian masyarakat bisa meningkat dan masyarakat Dusun Ngemplak Wonoayu Ceper semakin hidup rukun guyub sak lawase. Dan tidak ada korsleting atau konflik," pungkas Kades Suharsono. (mhb/far)
Load more