Gerakan gerebek pasar ini akan terus dilakukan hingga harga beras stabil. Menurutnya, Bulog memiliki tugas memastikan stok beras aman dan harganya terjangkau di masyarakat. Ketika harga mulai normal, pasokan ke pasaran akan dikurangi.
Naiknya harga beras di Banyuwangi dikhawatirkan akan menyumbang inflasi. Karena itu, kestabilan harga wajib dilakukan dengan cepat. Apalagi, naiknya harga beras akan diikuti naiknya harga komoditi lain.
“Kami selalu kolaborasi dengan Bulog. Sehingga, inflasi kita dari 6,04 sekarang jadi 3,92, mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa turun,” kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Banyuwangi, Dwi Yanto.
Beras yang digelontor Bulog membuat pedagang tak was-was. Sebab, pasokan yang melimpah bisa ikut menekan harga. Apalagi, harga yang ditawarkan relatif terjangkau, di bawah harga pasar.
“Beras Bulog ukuran lima kilogram ini laris sekali. Sehari bisa terjual 50 sak,” kata Nurhayati, salah satu pedagang sembako di Pasar Banyuwangi.
Naiknya harga beras ini mulai dirasakan sejak 10 hari. Rata-rata, harganya naik Rp500 hingga Rp1000 per kilogram. Saat ini, harga beras medium tembus Rp12.500 per kilogram. Sedangkan kelas premium mencapai Rp13.500 per kilogram. (hoa/far)
Load more