Gresik, tvOnenews.com - Ketersediaan air bersih saat ini menjadi hal yang sangat urgent (amat penting). Apalagi saat musim kemarau panjang yang berdampak pada adanya krisis air bersih yang dialami oleh sebagai masyarakat.
"Proyek ini merupakan pusat penggerak air umbulan. Maka proyek reservoir ini harus benar-benar tuntas, karena akan berkelanjutan dengan proyek-proyek APBN lainnya," kata Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, saat monitoring lokasi proyek reservoir di Kawasan Terminal Bunder, Kamis (31/8).
Dikatakan Bupati Yani, saat ini kebutuhan akan adanya air bersih menjadi salah satu kebutuhan dasar masyarakat. Karenanya, dirinya berharap agar proyek ini nantinya bisa tuntas dikerjakan tepat pada waktunya.
Menurutnya, dengan reservoir ini selain didistribusikan ke wilayah kota, air bersih dari Umbulan dan Cerme, bisa didistribusikan ke Manyar melalui jaringan perpipaan dengan APBN. Untuk ke wilayah Duduksampeyan, akan melalui jalur utama yang juga menggunakan dana APBN.
"Mudah-mudahan ini bisa segera terselesaikan, dan trennya menjadi positif lagi. InshaAllah kita jadwalkan bulan November tuntas. Kita upayakan terus, karena air Umbulan ini sudah ditunggu masyarakat dari kota hingga ke wilayah utara dan selatan," pungkas Bupati Yani.
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Dinas Cipta Karya, Perumahan dan Kawasan Permukiman (Dinas CKPKP), Ida Lailatussa'diyah.
"Manajemen Proyek (MK) mencatat, terdapat deviasi sebesar 5 persen. Ini nanti akan kita lakukan percepatan dengan datangnya gate valve yang datang hari Jumat besok, sehingga bisa naik," ujar Ida Laila.
Untuk melakukan percepatan pengerjaannya, pihaknya sudah memiliki beberapa strategi diantaranya, mempercepat pemasangan listrik. Ini bisa dilakukan dengan catatan, semua peralatan sudah masuk terlebih dahulu. Di samping itu, pemasangan dan penggalian juga akan dipercepat.
"Kita terus lakukan yang terbaik, sesuai dengan program Nawa Karsa Bupati yakni Gresik Mapan. Dengan begitu, di 2024 nanti masyarakat bisa menikmati air bersih dengan mudah, dan gratis pemasangannya," pungkas Ida. (mhb/far)
Load more