Ngawi, tvOnenews.com - Sebanyak 14 penumpang korban dari kecelakaan maut Bus Eka dengan Bus Sugeng Rahayu sama-sama jurusan Yogjakarta-Surabaya, Kamis (31/8), di jalan raya Magetan-Ngawi, Desa Tambakromo, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, masih menjalani perawatan intensif di RSUD Soeroto dan RS Widodo Ngawi.
Dari 9 pasien tersebut satu orang meninggal dunia, 7 pasien kondisinya sekarang sudah membaik, hanya tinggal satu yang masih dirawat di ruang ICU karena mengalami gegar otak berat, atas nama Prayitno salah satu kenek bus.
“Masuk ke kita itu ada 9 orang dimana satu meninggal dunia yaitu ibu-ibu (pejalan kaki), 7 orang relatif aman hanya tinggal 1 pasien saja yang perlu kita konsenkan karena gegar otak berat (kenek bus),” kata Harri di RS Widodo Ngawi, Jumat (1/9).
Harri mengaku, pasien yang dirawat di ruang ICU tersebut saat ini kondisinya sudah mulai stabil, namun masih dalam perawatan medis karena masih belum sadarkan diri.
“Semua yang datang itu rata-rata karena trauma kepala ya, dan ada beberapa yang patah tulang,” pungkasnya.
Begitu juga 5 pasien yang dirawat di RSUD Soeroto Ngawi, 4 pasien sudah masuk ruang rawat inap dan satu pasien masih di ruang ICU karena habis menjalani tindakan operasi. Dari 5 pasien tersebut satu diantaranya adalah balita umur 3 tahun yang mengalami trauma kepala akibat benturan karena terlepas dari pelukan ibunya saat terjadi tabrakan.
Terpisah, pasca kecelakaan kemarin kedua bangkai Bus Eka dan Sugeng Rahayu saat ini telah dievakuasi ke pos penitipan barang bukti laka lantas Polres Ngawi. Bahkan petugas terpaksa mendatangkan tukang las untuk memotong atap bus Sugeng Rahayu agar bisa dievakuasi.
Polres Ngawi hingga kini masih menunggu hasil pengembangan penyidikan yang dilakukan oleh tim Unit Gakkum Satlantas Polres Ngawi yang bekerja sama dengan Subditgakkum Dittlantas Polda Jatim dengan menggunakan alat Traffic Accident Analisis (TAA) guna mengetahui penyebab pasti terjadinya kecelakaan. (men/hen)
Load more