Sidoarjo, tvOnenews.com - Wiwik Winarti, korban teror tetangga di Desa Jogosatru, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo merasa bersyukur rumah bantaun renovasi Bupati Sidoarjo, Muhdlor Ali rampung dan bisa ditempati dengan nyaman.
Namun sayang, Marsiah masih acap kali melakukan terror. Wiwik saat dikonfirmasi tvOnenews.com melalui pesan daring, mengungkapkan terror berupa kata-kata menghina dan mencemooh masih terjadi, serta pelaku terkadang membunyikan benda keras di samping rumah Wiwik, hingga ia merasa tidak nyaman.
"Saya lo mas bingung, hari-hari di samping rumah pelaku sering membuyikan atau memukul benda-benda secara kencang dan keras, bahkan dengan kata-kata umpatan dan cemoohan yang suaranya bisa didengar di dalam rumah saya,” ungkap Wiwik, Senin (4/9).
Wiwik yang sempat dibuangi kotoran manusia selama bertahun-tahun ini, hingga kini masih terus diteror pelaku Masriah. Wiwik merasa tidak nyaman dan aman hidup di lingkungan tersebut.
Wiwik merasa, terusik dengan teror terus menurusnya dari tetangganya tersebut. Padahal, pelaku sudah dihukum satu bulan penjara, karena tindakan membuang air kencing, tinja hingga sampah ke rumah Wiwik selama 7 tahun, namun tak juga jera.
Rumah yang berdekatan dengan rumah pelaku membuat dirinya tidak nyaman, terutama anak cucunya yang merasa tidak tenang.
“Saya jadi bingung mas, apa salah saya? apa dosa saya?. Saya gak pernah membalas perbuatan pelaku, terus sampai kapan mas ini berakhir. Semakin selesai pembangunaan renovasi teror itu makin kencang dan suara-suara itu terus keluar hingga anak cucu saya jadi sangat sangat takut mas," ucap Wiwik.
"Ya’Allah kenapa hal ini terjadi sampai hari ini, sudah lebih tujuh tahun ini terjadi namun sampai sekarang tidak kunjung reda bahkan terus berlanjut," keluh Wiwik.
Saat ini, Wiwik Winarti mengikuti nasihat Bupati Sidoarjo untuk hidup rukun. Wiwik Winarti hingga kini memilih diam dan bersabar atas sikap pelaku buang kotoran Marsiah. (khu/gol)
Load more