Surabaya, tvOnenews.com – Pendistribusian dokter muda merupakan strategi penting dalam upaya untuk menyediakan pelayanan kesehatan yang merata dan berkualitas di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini untuk membantu memastikan bahwa kebijakan kesehatan nasional dapat dijalankan dengan efektif, dan masyarakat dapat memperoleh akses yang adil dalam layanan keperawatan medis yang dibutuhkan.
"Yang menjadi masalah utama adalah distribusi dokter. Distribusinya kurang merata dan seringkali menjadi kendala. Ini terindikasi di daerah-daerah yang sangat terpencil, dokter dan tenaga medis seringkali kurang diminati," ungkapnya.
Pria yang juga menjabat Sekretaris 3 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Surabaya mengungkapkan, sebaiknya distribusi dokter dan tenaga medis diatur agar merata di seluruh wilayah. Kondisi ini merupakan tanggung jawab utama terletak pada organisasi profesi medis yang terkait. Artinya, organisasi-profesi seperti ikatan dokter atau asosiasi tenaga medis memiliki peran penting dalam mengelola dan mengawasi penempatan dokter dan tenaga medis sesuai kebutuhan di berbagai lokasi.
"Selain itu, Kementerian Kesehatan memiliki peran penting dalam mendukung dan mengatur distribusi ini. Kementerian dapat memberikan bantuan, regulasi, dan sumber daya yang diperlukan untuk memastikan distribusi dokter dan tenaga medis berjalan efisien dan merata di seluruh wilayah Indonesia," ungkapnya.
Lulusan Dokter Muda Banyak yang Sukses
Menjawab permasalahan yang diungkap Dr Hilman Siregar, untuk itu, Dekan FK Unusa, Dr. Handayani, M.Kes., siap membantu dalam hal pendistribusian para alumninya, khusunya di pondok-pondok pesantrena yang telah menjalin kerja sama dengan pihaknya.
“Salah satu unggulan FK disini adalah bidang pencegahan penyakit di lingkungan pondok pesantren,” katanya.
Diungkapkannya, banyak lulusan dokter muda telah sukses dan berproses di daerahnya masing-masing. Beberapa diantaranya telah bekerja di rumah sakit, klinik-klinik dan bahkan ada yang telah menjadi dosen. Ini adalah sebuah kebahagiaan bagi keluarga besar FK tersebut.
“Saat ini ada tiga orang yang telah diterima sebagai dosen di kampus ini, dan tiga orang lainnya diterima di Fakultas Kedokteran lainnya,” tuturnya.
"Fakultas Kedokteran juga tengah mengalami peningkatan jumlah mahasiswa baru, sehingga permintaan untuk dosen juga meningkat. Ini memberikan peluang besar bagi para dokter lulusan kami," ungkapnya.
Handayani menyampaikan, dirinya berharap bisa melihat pertumbuhan fasilitas kesehatan di pondok pesantren. Hal ini akan membantu mengurangi ketergantungan mereka pada fasilitas kesehatan eksternal dan memungkinkan untuk memberikan pelayanan medis kepada siswa, santri dan masyarakat sekitarnya.
"Saya berharap mereka akan kembali ke sana untuk memberikan kontribusi positif. Secara keseluruhan, ada banyak peluang yang dapat dijelajahi lulusan kami dalam kaitannya dengan pondok pesantren dan berbagai bidang lainnya," pungkasnya. (msi/far)
Load more