Banyuwangi, tvOnenews.com – Fenomena tak wajar ditemukan di kawasan Pelabuhan Tanjungwangi, Banyuwangi. Kapal ikan yang semestinya sandar di pelabuhan perikanan justru memilih antre di sekitar pelabuhan ini. Padahal, pelabuhan perikanan tersedia tak jauh dari kawasan ini. Justru, pelabuhan perikanan dibiarkan kosong, tak ada aktivitas.
“Jadi, ada yang sudah selesai bongkar. Ada juga yang menunggu giliran sandar. Karena prioritas di Pelabuhan Tanjungwangi untuk kapal barang dan angkutan,” kata Kasi Lalu Lintas Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjungwangi, Budi Sanjoyo, Jumat (8/9).
Meski kerap dijadikan lokasi berlabuh kapal ikan, perairan sekitar Tanjungwangi ini tak menjamin aman. Sebab, ketika gelombang besar datang dan arus muncul, kapal ikan dengan bobot 100 GT ke bawah tetap rawan. Apalagi, jika berlabuh dalam waktu lama. Terbaru, satu ABK hilang ketika kapal yang membawanya hanyut terbawa arus. Hingga kini masih dalam pencarian.
Meski begitu, KSOP Tanjungwangi berwenang memindahkan kapal-kapal ikan untuk mendarat di pelabuhan lain, misalnya ke Pelabuhan Perikanan Masami yang lokasinya berdekatan. Atau ke Pelabuhan Perikanan Muncar yang khusus untuk pendaratan kapal ikan.
“Untuk sandar kapal ikan menjadi wewenang Syahbandar di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP),” jelasnya.
Dipilihnya Pelabuhan Tanjungwangi untuk bersandar kapal ikan ternyata bukan tanpa alasan. Muncul rekomendasi dari Syahbandar Pelabuhan Perikanan untuk bersandar di Tanjungwangi. Alasannya, faktor cuaca. Pelabuhan Tanjungwangi dianggap lebih aman untuk bersandar. Kebijakan ini sudah berlangsung sejak empat bulan lalu.
Load more