Hendro mengaku sulitnya medan dan jarak menuju pegunungan yang terbakar, serta angin kencang menjadi kendala dalam pemadaman api. Kata dia, untuk menuju titik lokasi kebakaran di puncak gunung membutuhkan waktu lama.
"Untuk menuju ke sana ( Puncak Gunung,red) membutuhkan waktu 2-3 jam, dan disana vegetasinya rumput Alang- Alang dan Genggeng tingginya lebih dari 2 meter, sehingga menyulitkan kita memadamkan api, kemudian faktor kedua angin kencang dan angin berputar," ungkapnya.
Menurut Hendro, sampai saat ini pihaknya belum bisa menghitung luasan lahan terbakar dan kerugian akibat kebakaran di Gunung Bromo. Pihaknya mengaku masih berupaya melakukan identifikasi terlebih dahulu.
"Untuk luas lahan terbakar dan kerugian, kita belum bisa menghitung karena kondisinya masih terbakar. Saat ini kita masih konsen pemadaman dulu. Begitu juga kerugian. Nanti kita akan identifikasi," ujarnya.
Sementara itu, Tenaga Ahli Kepala BNPB Heri Setiyono menambahkan jumlah titik kebakaran di lahan Gunung Bromo sekitar 40 titik. Dari 40 titik tersebut tinggal 3 sampai 4 titik yang masih dilakukan pemadaman.
"Penyebaran titik api di wilayah sini karena angin. Titik api ya hanya disitu saja, totalnya 40 titik, saat ini masih ada 3-4 titik api yang belum padam," jelas Heri.
Menurut Heri sampai saat ini BNPB masih berupaya melakukan pemadaman melalui darat maupun udara. Ia mengatakan dengan terbatasnya operasional, pihaknya sudah berhasil memadamkan api, meskipun masih ada sejumlah titik api yang belum berhasil dipadamkan.
Load more