Mojokerto, tvOnenews.com - Kebakaran terjadi di tempat pembuangan akhir (TPA) sampah Randegan, Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto. Berdasarkan pantauan di lapangan, terlihat kobaran api dan kepulan asap pekat dari tumpukan sampah.
Salah satu warga, Hendri Setyawan mengatakan, kebakaran TPA sampah ini terjadi sejak Jumat (8/9) siang. Saat itu api hanya kecil, dan berhasil dipadamkan.
"Setelah berhasil dipadamkan, hari Sabtu kebakar lagi tambah besar. Malah yang kebakar yang dekat dengan permukiman," ujar Hendri.
Meski sudah dilakukan pemadaman dengan mengerahkan delapan unit mobil pemadam kebakaran milik Pemkot Mojokerto, BPBD Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Jombang, api masih belum bisa dipadamkan. Meski terlihat api menyala kecil, namun kepulan asap pekat terus keluar dari tumpukan sampah.
Kepulan asap yang cukup pekat akibat kebakaran ini berdampak pada pemukiman warga, yang tak jauh dari TPA. Sejumlah warga mengalami batuk-batuk dan sesak nafas. Bahkan, sejumlah warga memilih mengungsi ke rumah kerabatnya.
"Mulai hari Sabtu, banyak warga yang batuk, sama sesak. Ada juga warga yang harus dibawa ke rumah sakit, ada juga yang mengungsi di rumah saudaranya," jelas Hendri.
Sementara, untuk mengatisipasi terjadinya gangguan keaehatan, petugas gabungan PMI, Satpol PP, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Sosial Kota Mojokerto mendirikan posko kesehatan di permukiman yang terdampak kepulan asap.
"Upaya-upaya untuk menanggulangi dampak akibat kebakaran ini sudah kami lakukan, dengan mendirikan posko keamanan, kesehatan, dan dapur umum" ujar Sekda Kota Mojokerto, Gaguk Prasetyo, seusai memantau kondisi kebakaran di TPA, Senin (11/9).
Gaguk menambahkan, pihaknya saat ini sedang fokus melakukan upaya pemadaman api dengan menambah kekuatan personel, mobil pemadam kebakaran (damkar) dan ekskavator. Api sulit dipadamkan, sebab titik api berada di bagian bawah tumpukan sampah.
"Kita sedang meminta bantuan tenaga ahli, yang biasa menangani kebakaran sampah, agar api bisa segera dipadamkan," ucap Gaguk. (hfh/far)
Load more