Lumajang, tvOnenews.com – Dampak kemarau panjang yang belum berakhir, mengakibatkan sejumlah wilayah mengalami kekeringan dan krisis air bersih. BPBD setempat, menyebutkan sebanyak 17 desa yang tersebar di 7 kecamatan, diantaranya Kecamatan Ranuyoso, Klakah, Kedungjajang, Padang, Gucialit, Randuagung dan Lumajang, kekurangan air bersih.
Berbagai upaya penanganan kebutuhan air bersih masyarakat, juga telah dilakukan BPBD Lumajang dengan melakukan droping air bersih di 86 titik yang tersebar di 17 desa terdampak.
Kapolsek Kota Lumajang, Iptu Andhi Indra Septa mengatakan, ada sekitar 8 titik pemukiman warga Desa Boreng, yang mengalami kekeringan dampak dari musim kemarau.
"Ada 8 titik di Desa Boreng ini yang mengalami kekeringan. Selama ini, suplai air bersih juga telah dilakukan pihak BPBD dengan tangki air 2 kali dalam seminggu. Di luar jadwal itu, kami berusaha untuk ikut berperan dengan memberikan droping air menggunakan mobil patroli," kata Iptu Andhi kepada tvOnenews.com, Kamis (14/9).
Pantauan tvOnenews.com di lapangan, untuk melakukan suplai air bersih ini, bagian bak belakang mobil diletakkan satu tandon air kapasitas 1000 liter.
Menurut Andhi, kedatangan mobil patroli yang membawa air bersih sudah ditunggu oleh masyarakat. Mereka membawa wadah penampungan air, seperti ember, jolang, jerigen, dan tempat lainnya.
“Sehari kita bisa dua titik, bahkan lebih. Sekali kirim kita bawa 1000 liter, sambil berpatroli,” ucapnya.
Andhi menyatakan, kegiatan penyaluran bantuan air bersih ini akan terus dilakukan hingga kondisi kemarau panjang berakhir dan sumur-sumur warga kembali mengalir.
"Ya, ini akan kami lakukan hingga kondisi kemarau panjang ini berakhir. Semoga sedikit bantuan ini bisa bermanfaat bagi warga terdampak," pungkasnya. (wso/hen)
Load more