Bojonegoro, tvOnenews.com – Harga beras di pasar tradisional wilayah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur terus meroket, harga cenderung belum terkendali.
Bahkan, harga beras yang biasa diburu masyarakat menengah ke bawah, jenis medium hanya Rp10.000 per kilogram, saat ini harganya tembus Rp12.600 per kilogram. Padahal Kabupaten Bojonegoro merupakan daerah surplus penghasil beras di wilayah Jawa Timur.
Beras jenis premium biasanya hanya Rp12.000 per kilogram, sekarang sudah tembus Rp13.600 hingga Rp14.000 per kilogram. Sedangkan beras jenis super dari Rp 15.000 hingga Rp15.500 per kilogram.
Kenaikan harga beras terjadi mulai dua minggu yang lalu dan belum pernah mengalami penurunan, malah cenderung naik Rp200 per kilogram setiap hari. Kenaikan rata-rata sudah hampir Rp2.000 hingga Rp3.000 per kilogramnya.
Tingginya harga beras di pasaran membuat omset pedagang beras di Pasar Kota Bojonegoro menurun.
“Pembeli saat ini sangat sepi, karena beras mahal banget, setiap hari naik 200 rupiah,” ungkap Sutik, Pedagang Pasar Kota Bojonegoro, Kamis (14/9).
“Biasanya pembeli belanja beras 10 kilo, dikurangi separo menjadi 5 kilo belinya,” jelasnya.
Mustkim, pedagang beras Pasar Tradisional Kota Bojonegoro juga mengatakan, bahwa selama dia menjadi pedagang beras sudah 32 tahun, kenaikan harga beras yang sangat mahal baru kali ini.
“Baru kali ini yang paling mahal, malah saya sebagai penjual keuntungan semakin sedikit,” kata Mustakim.
Tidak hanya pembeli yang meminta harga beras dipasaran turun, namun juga para pedagang di pasaran. Alasannya, dengan harga beras mahal keuntungan yang didapat sangat sedikit karena banyak pembeli mengurangi pembelajaannya.
“Kami para pedagang berharap pemerintah bias menstabilkan harga beras seperti sebelumnya, kayak beras premium harga stabil 12 ribu rupiah per kilogram,” harapnya. (dra/gol)
Load more