Probolinggo, tvOnenews.com - Meskipun kebakaran di kawasan Bromo sudah padam, tapi aktivitas wisata masih belum dibuka oleh pihak Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Umam, salah satu pemilik Armada Jeep mengatakan, biasanya banyak lalu lalang wisatawan maupun warga di sini. Namun saat ini suasananya begitu sepi dan hanya satu dua warga lokal atau wisatawan, di pintu gerbang Cemoro Lawang Kecamatan Sukapura.
“Sepi mas, orderan sepi sejak awal September ini. Kami sopir jeep pada cari sampingan, ada yang ngarit (cari rumput),” katanya, Kamis (14/9).
Padahal bulan September ini merupakan hari yang ditunggu. Karena di kalender luar negeri, masuk musim liburan. Terutama dari negara Tahiland maupun Taiwan.
Hal senadan juga diutarakan Suko, salah satu pemandu wisata lokal, sekarang banyak yang nganggur akibat imbas musibah kebakaran di kawasan Bromo sejak sembilan hari lalu.
“Ya bisanya cuma menunggu kebijakan dari pengelola (TNBTS). Semoga segera dibuka. Apalagi kalau sudah aman,” ucapnya.
Di sisi lain, dampak kebakaran lahan karena flare prewedding di Bukit Teletubies, aktivitas Wisata Bromo mati suri. Warung-warung pun memilih tutup. Kalaupun ada yang buka, hanya sebagian kecil saja.
“Kami belum berani membuat menu lengkap pak, karena memang sepi, yang makan paling ya warga sekitar sama petugas saja,” kata Cucun, pemilik warung di Cemoro Lawang.
Diketahaui kebakaran hebat yang terjadi di kawasan Wisata Bromo dikarenakan ulah pengunjung menggelar prewedding dengan menyalakan suar. (msn/far)
Load more