"Konten yang berkualitas dapat membantu pemasar membangun kepercayaan dan kredibilitas dengan audiens mereka," kata Jokhanan.
Ketiga, peningkatan penggunaan pemasaran seluler. Pemasaran seluler adalah strategi pemasaran yang dirancang untuk menjangkau audiens melalui perangkat seluler. Dengan semakin banyaknya orang yang menggunakan perangkat seluler, pemasar perlu menyesuaikan strategi mereka agar dapat menjangkau audiens ini.
Isu Terus Berkembang
"Selain itu, isu-isu lain yang juga relevan dengan digital marketing communications saat ini antara lain perkembangan artificial intelligence atau AI, kesadaran akan privasi dan keamanan data, dan kebutuhan akan pemasaran yang berkelanjutan," paparnya.
Isu-isu yang ada ini akan terus berkembang dan menuntut para pemasar untuk terus belajar dan beradaptasi. Secara teknis, dalam konteks Pemilu 2024, isu-isu tersebut dapat menjadi peluang bagi para calon untuk menjangkau dan melibatkan pemilih.
"Misalnya pengaruh teknologi digital terhadap strategi kampanye. Para calon dapat menggunakan media sosial untuk membangun hubungan dengan pemilih, membagikan konten yang relevan dan menarik, serta berinteraksi secara langsung dengan pemilih," jelas Jokhanan.
Pemilih usia muda 17 – 40 tahun, menjadi sasaran perebutan kontestasi politik. Di era transformasi digital ini, pemilih usia tersebut kecenderungan aktivitasnya tidak lepas dari gawai, internet dan media sosial.
Load more